Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Kondisi baby blues tak boleh diremehkan karena bisa membayakan ibu maupun bayi yang baru lahir. Masyarakat perlu memahami cara mengatasi baby blues yang tepat.
Psikolog Klinis Eka Hospital BSD, Reynitta Poerwito mengungkapkan, baby blues umumnya muncul pada minggu pertama setelah melahirkan. Kondisi tersebut dapat berlanjut hingga 14 hari yang ditandai dengan perubahan emosi ibu secara drastis.
"Keadaan emosi naik dan turun secara cepat, mudah lupa dan merasa sedih merupakan salah satu gejala dari baby blues. Bukan gangguan mental atau kejiwaan, namun baby blues berbeda dengan postpartum depression yang tingkat keparahannya lebih tinggi," ungkapnya, dilansir dari Suara.com.
Baby blues umumnya ditandai dengan mood swing. Sang ibu mungkin menangis tanpa sebab yang jelas, sensitif terhadap lingkungan, insomnia, emosi tidak stabil, sedih dan cemas berlebih, merasa tidak berdaya, hingga selalu kelelahan serta sulit konsentrasi.
Baca Juga
Lalu, bagaimana cara mengatasi baby blues? Inilah beberapa hal yang bisa dilakukan suami dan orang-orang di sekitar ibu melahirkan.
Cemas berlebihan biasanya bermula dari ketidaktahuan seseorang soal penyakit atau kondisi yang tengah dialami. Alih-alih panik terus-menerus, sebaiknya pelajari mood swing lewat informasi dari berbagai media dan berkonsultasi pada dokter.
"Dengan demikian, ibu hamil menjadi lebih mengerti tentang apa yang sedang dihadapinya," ucap Reynitta.
2. Lakukan kegiatan menyenangkan
Luangkan waktu untuk menekuni kembali hobi lama seperti melukis, menulis, membaca novel, berjalan-jalan, dan lain sebagainya untuk menghadirkan lagi perasaan bahagia.
3. Olahraga supaya lebih rileks
Aktivitas fisik juga bisa membantu menangani mood swing. Beberapa olahraga yang direkomendasikan antara lain yoga, renang, jalan pagi, stretching, dan meditasi.
4. Biarkan ibu bicara
Ibu baru melahirkan butuh orang yang dapat percaya untuk menuangkan perasaan. Ini membantu sang ibu mendapatkan solusi ataupun sekedar bersenda gurau. Adanya teman bicara membuat ibu tenang dan merasa mendapat dukungan yang dibutuhkan.
5. Konsultasi dengan ahli
Jika perlu, jangan ragu konsultasikan kondisi yang dialami pada dokter atau psikolog guna mendapatkan bimbingan serta penanganan lebih lanjut.
Tag
Terkini
- Ide Merayakan Valentine Bersama Orang Terkasih, Dinner Romantis Bisa Jadi Pilihan
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Angkat Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
Berita Terkait
-
Nikita Willy Punya Anak Tetap Bisa Me Time, Ini Kunci Pentingnya
-
Nana Mirdad Temukan Bayi Telantar, Begini Cara Adopsi Anak dan Syarat Lengkapnya
-
Nana Mirdad Temukan Bayi Telantar di Semak Dekat Rumah, Kondisinya Menyayat Hati
-
Ibu Butuh 4 Support System di Masa Tumbuh Kembang Anak, Ini yang Bisa Dilakukan Orang Terdekat