Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Saat Ramadan, banyak orang bingung kapan sebaiknya minum kopi atau teh? Pasalnya, dua minuman itu bisa memicu masalah pencernaan ketika menjalankan ibadah puasa.
Ahli gizi dari RS Cipto Mangunkusumo, Kencana Fitri Hudayani SST, M.Gz, mengungkapkan bahwa konsumsi teh atau kopi sebenarnya tidak sepenuhnya dilarang. Hanya saja, memang ada hal-hal yang perlu lebih diperhatikan agar efeknya tidak mengganggu puasa.
"Kami menyarankan untuk mengonsumsi teh dan kopi dengan kadar yang sesuai, misalnya hanya satu gelas teh dan satu cangkir kopi per hari, sisanya disarankan untuk minum air putih," ungkapnya, dikutip dari ANTARA via Suara.com.
Minum teh dan kopi sudah menjadi kebiasaan umum bagi masyarakat Indonesia. Teh bahkan sering diminum untuk membatalkan puasa.
Baca Juga
Menurut Fitri, teh cenderung lebih aman untuk lambung. Minuman ini dapat digunakan untuk membatalkan puasa bagi penderita asam lambung.
Di sisi lain, tingkat keasaman kopi bisa menimbulkan rasa tidak nyaman pada orang dengan lambung sensitif. Oleh karenanya, kopi disarankan untuk dikonsumsi setelah perut terisi.
"Teh sejauh ini lebih aman untuk penderita penyakit lambung, berbeda dengan kopi yang memiliki tingkat keasaman yang dapat mengganggu pada orang sensitif lambungnya," paparnya.
Fitri pun menerangkan bahwa penggemar minuman teh atau kopi tidak perlu cemas soal dehidrasi. Walau kedua minuman ini bersifat diuretik atau merangsang buang air kecil, kopi dan teh tidak menyebabkan rasa haus yang berlebihan. Syaratnya, jangan minum kopi atau teh berlebihan.
Pembatasan konsumsi teh dan kopi juga bertujuan mencegah konsumsi gula berlebihan. Pasalnya, penyajian minuman berkafein biasanya ditambah gula atau susu.
Terkini
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat