Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI menyebut lima provinsi yang masuk dalam destinasi utama perjalanan mudik Idul Fitri tahun ini. Kelima provinsi iini diprediksi menjadi daerah dengan tingkat kepadatan paling tinggi selama momen Lebaran, yakni Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Melihat karakteristik kunjungannya, mayoritas wisatawan berasal dari daerah sekitar destinasi dan masyarakat intra-provinsi. Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf RI, Hariyanto, mengatakan bahwa kepadatan aktivitas wisata bakal mulai terlihat pada H+1 Lebaran.
Tingkat okupansi diprediksi mencapai lebih dari 80 persen, bahkan hingga 100 persen di destinasi favorit, lama waktu tinggal para wisatawan intra-provinsi rata-rata 1-2 malam, sementara wisatawan dari luar provinsi bisa mencapai 4 malam.
"Tentunya berbagai upaya telah kita lakukan dan bekerja sama dengan pihak terkait dengan industri pelaku usaha, dan juga pemerintah. Kami memastikan untuk adanya keamanan dan kenyaman serta keselamatan mengunjungi destinasi wisata," ungkap Hariyanto dalam konferensi pers Kemenparekraf di Jakarta, Senin (1/4/2024), mengutip Suara.com.
Baca Juga
Sebagai upaya pemantauan aktivitas wisata, pemerintah menyiapkan platform Sistem Informasi Kepariwisataan Nasional (Sisparnas) melalui situs sisparnas.kemenparekraf.go.id. Masyarakat bisa update data-data seputar mudik secara real time, termasuk tempat wisata yang ramai dikunjungi. Sementara, wisatawan yang ingin berlibur ke desa wisata bisa mengakses platform Jadesta.
"Sampai saat ini sudah tercatat 5.280 desa yang berjejaringan dengan platform Jadesta. Di sana ada profil, aktivitas, hingga saran destinasi di desa wisata untuk para pemudik menghabiskan liburan Idul Fitri sebelum dan sesudahnya," papar Hariyanto.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan, pihaknya telah memastikan kesiapan destinasi dan lokasi daerah tujuan wisata dalam hal keamanan, keselamatan, dan pelayanan prima kepada wisatawan. Ada surat edaran kepada seluruh pemerintah daerah maupun pelaku usaha pariwisata.
"Surat ini dapat direplikasi seluruh Pemerintah Daerah untuk diedarkan di daerah masing-masing. Kemenparekraf akan berkoordinasi secara intensif dengan pihak-pihak terkait seperti Kemenhub, Kemenkes, Kepolisian, dan BASARNAS setempat,” tuturnya.
Terkini
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi