Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Saat mudik Lebaran, banyak orang mungkin harus melakukan perjalanan lebih lama dari biasanya lantaran jarak tempuh jauh dan kondisi jalan yang padat. Itulah mengapa ada berbagai hal yang perlu diperhatikan, terutama bila mengajak anak-anak.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengingatkan para pemudik serta penyedia jasa layanan di posko-posko mudik untuk dapat menciptakan situasi perjalanan yang ramah perempuan dan anak.
"Menjelang puncak arus mudik, jajaran Kemen PPPA telah melakukan peninjauan kesiapan di beberapa rest area. Kami mengimbau seluruh pihak dapat menciptakan situasi mudik yang ramah perempuan dan anak, baik dari sisi penyedia jasa layanan yang memberikan fasilitas yang memadai, maupun kepada para pemudik yang dapat mempersiapkan kebutuhan spesifik perempuan dan anak dengan baik," ujar Bintang, dilansir dari Suara.com.
Kerja sama antara suami dan istri sangat penting untuk menciptakan perjalanan mudik yang aman dan nyaman bagi anak.
Baca Juga
"Tidak hanya kebutuhan pengasuhan anak, namun para suami dan keluarga juga harus berpartisipasi ketika istri maupun saudaranya sedang hamil atau menyusui. Mempersiapkan kebutuhan obat-obatan, breast pad, dan pumping ASI bisa dilakukan oleh para suami untuk meringankan beban perempuan selama dalam perjalanan," terang Bintang.
Guna menunjang kesehatan dan kenyamanan anak selama perjalanan mudik, orang tua tentu juga perlu menyiapkan kebutuhan spesifik bagi anak mereka.
"Membawa makanan yang bergizi, menyiapkan obat-obatan, menyediakan bahan bacaan dan mainan untuk anak bisa menjadi alternatif bagi orang tua ketika akan mudik bersama anak," paparnya.
Perjalanan panjang seperti mudik rentan membuat anak bosan. Menurut Bintang, orangtua mesti lebih peka. Jika kondisi anak sudah tidak nyaman, lebih baik segera beristirahat di rest area.
Hal yang tak kalah penting, ajarkan anak selalu berhati-hati ketika bertemu orang asing. Harapannya, anak tidak menerima ajakan atau makanan dari orang yang tidak dikenal.
"Baik anak maupun perempuan juga harus waspada terhadap tindak pelecehan seksual yang mungkin terjadi ketika dalam perjalanan mudik. Mulai dari meraba-raba, mencium, mencolek, mencubit, menatap, bersiul, hingga memamerkan alat kelamin tidak bisa ditoleransi," ujar Bintang.
Terkini
- Ide Merayakan Valentine Bersama Orang Terkasih, Dinner Romantis Bisa Jadi Pilihan
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Angkat Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender