Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Banyak perempuan senang olahraga sambil berpetualang seperti naik gunung. Selama beraktivitas di alam, kebersihan tubuh tetap harus diperhatikan.
Praktisi kesehatan alam terbuka, dr. Ratih Citra Sari, MH.Kes., mengingatkan bahwa penting bagi perempuan untuk menjaga kesehatan tubuh, terutama organ intim, selama berkegiatan di alam terbuka seperti naik gunung.
"Jangan sampai malas menjaga kebersihan karena itu efeknya bisa jangka panjang," ujar dr. Ratih dalam acara Eiger Women Adventure Camp (WAC) 2024 di kaki Gunung Kembang, Wonosobo, Jumat (19/4/2024), dilansir dari Suara.com.
Dokter Ratih mengaku beberapa kali menemukan kasus pendaki perempuan yang mengalami masalah kesuburan akibat dampak jangka panjang dari kurang menjaga kebersihan organ intim selama di alam terbuka.
Baca Juga
Pada dasarnya, kiat menjaga kesehatan organ intim selama pendakian cukup sederhana. Kamu hanya perlu mengganti pakaian dalam sebelum tidur serta membasuh organ intim menggunakan air bersih setidaknya sekali sehari. Selain itu, jangan gantikan fungsi air dengan tisu basah saat membasuh karena keduanya memiliki sifat yang berbeda.
"Tidak direkomendasikan memakai tisu basah karena itu mengandung zat kimia juga. Selain tidak sehat untuk tubuh juga baik untuk lingkungan karena tisu basah tidak bisa terurai," kata sang dokter.
Sementara itu, WAC menjadi ajang edukasi bagi pendaki perempuan agar selalu memperhatikan kebersihan tubuhnya selama naik gunung.
"Mestinya pendaki perempuan lebih detail karena ada hal-hal kecil yang mereka beda dengan laki-laki," ungkap Eiger Adventure Service Team (EAST) Advicer, Galih Donikara.
"Kita datangkan dokter khusus untuk membahas itu, menjaga kelembapan, menjaga kekeringan, higienitas, dan sanitasi tentunya," imbuhnya.
Galih berpendapat, persoalan sanitasi jadi masalah utama yang paling banyak dialami pendaki perempuan. Senada dengan pesan dr.Ratih, Galih juga mengingatkan supaya lebih baik menyediakan sekop dan bidet untuk buang air kecil atau buang air besar ketika berada di atas gunung.
"Kita juga sedang sediakan ponco untuk pendaki perempuan. Selain sebagai jas hujan, kalau dipakai duduk (saat BAK/BAB di gunung) semua bisa tertutup. Itu sedang dibuat," tandasnya.
Terkini
- Ide Merayakan Valentine Bersama Orang Terkasih, Dinner Romantis Bisa Jadi Pilihan
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Angkat Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender