Kamis, 13 Februari 2025
Ririn Indriani : Rabu, 08 Mei 2024 | 13:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Dewiku.com - Jangan anggap sepele hobi atau segala hal yang kita sukai, karena bisa jadi itulah pintu awal Anda meraih kesuksesan di masa depan, seperti yang dialami oleh Maria Monalisa Zen.

Meski perjalanan bisnisnya tak selalu mulus, perempuan yang akrab disapa Lisa Zen Purba ini tak pernah menyerah dan berputus asa. Ia selalu berusaha menikmati proses yang menempa mental dan karakternya.

"Sebelum bisnis tas, saya punya usaha kantin dan katering di rumah karena anak saya berkebutuhan khusus. Dulu saya juga sempat tinggal di Singapura, tapi pada 2008 kembali ke Jakarta. Itulah mengapa saya memang sudah biasa mandiri," terangnya membuka perbincangan.

Usaha kuliner ditekuninya lantaran Lisa Zen Purba lulusan Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung, jurusan Perhotelan. Usaha kantin dan katering yang dijalaninya itu, sebenarnya cukup maju. Namun setelah tiga tahun, ia vakum karena lelah berbisnis kuliner.

Lisa Zen Purba pun mencari kesibukan lain, yaitu sekolah pilates yang membuatnya tertarik membuka sanggar pilates di rumah. Asyik dengan kegiatan barunya itu, tak membuatnya berpuas diri.

Lisa terus mengeksplorasi bakat bisnisnya. Ia yang juga senang dengan fashion, utamanya tas, akhirnya tertarik pula untuk menjajal bisnis tas bersama beberapa rekannya.

Merambah ke Pasar Global
Ya, ia dan beberapa rekannya menjadi distributor Tas Webe dari Semarang bersama beberapa rekannya. "Kami rajin ikut pameran sampai ke luar negeri, seperti Dubai, Abu Dhabi, London dan Los Angeles," imbuh Lisa.

Dari situlah ia semakin serius menekuni bisnis tas hingga akhirnya memutuskan untuk memiliki brand tas sendiri. Tak hanya itu, Lisa pun menimba ilmu di sekolah mode Esmod rogram kewirausahaan wanita.

"Saya belajar membangun sebuah brand yang dalam perjalanannya lahirlah Wovlea pada 2015," tuturnya.

Brand tas Wovlea, lanjut Lisa, merupakan singkatan dari "Woven & Leather". Diberi nama itu lantaran brand tasnya memang memadukan bahan lokal berkualitas seperti tenun, batik, kulit dan faux leather.

Yang membanggakan brand tas lokalnya itu telah merambah pula ke pasar global, seperti New York dan Paris. Namun lagi-lagi ketegaran dan kegigihannya diuji. Saat pandemi Covid-19 melanda dunia termasuk Indonesia, bisnis tas dan pilatesnya terdampak.

"Toko tas dan studio pilates saya tutup. Tas saya pun akhirnya diobral, sampai stok kosong," ungkapnya.

Pemilik brand tas WovLea, Lisa Zen Purba bersama pemilik Turkuaz Turkish Restaurant, Yanti S Zorlu di booth WovLea. (Foto: Dok. Pribadi)

Bangkit Lagi Setelah Pandemi
Begitu Pandemi mereda, Lisa bangkit lagi menjalani bisnis tasnya. Ia rajin keliling Indonesia mencari bahan baku untuk tasnya, seperti kain tenun dan kulit.

"Saya keliling ke Bali, Sumba, Labuan Bajo, Kupang, Waingapu dan kota-kota lainnya untuk mencari kain tenun. Puji Tuhan, respon terhadap tas Wovlea cukup bagus, laku keras di pasar. Beberapa istri duta besar membawa koleksi tas saya ke negaranya," jelasnya.

Keberhasilannya dalam bisnis tas, karena Lisa Zen Purba sangat menjaga kualitas. Ia mengatakan produk tas lokalnya bisa menjadi contoh kualitas pengerjaan handmade craft yang bisa diperhitungkan di pasar internasional.

"Dari segi pengerjaannya pun rapi, jahitannya sempurna, pemilihan hardware juga sudah standar, serta model dan perpaduan warnanya sangat estetik sesuai selera pasar," imbuhnya.

Tak heran bila ia berambisi untuk membawa brand tas yang dirintisnya sejak 2015 itu go international agar bisa menggaungkan produk “Bangga Buatan Indonesia."

Pada 2023, brand tasnya pernah pula mengikuti beberapa acara internasional bergengsi, di antaranya ATFH New York Fashion Week.

Bersama tim desainer, Lisa juga mengembangkan tas multifungsi yang memadukan kulit lokal berkualitas dengan kain tenun dan batik tradisional asli Nusantara, seperti bordir dari Bali, Sumba, dan NTT.

Inovasi terus dilakukan agar tasnya bisa bersaing tak hanya di Indonesia, tetapi juga di pasar internasional, terlebih brand tas menjadi produk binaan KADIN Indonesia Pemberdayaan Perempuan, dan telah menjadi salah satu contoh produk binaan yang telah mengeksekusi program UKM Go Export.

Buka Pangsa Pasar ke Turki
Untuk memperluas jangkauan di pasar global, Lisa Zen Purba yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Tetap Mitra Usaha Perempuan KADIN Indonesia mengatakan, tahun ini produk tas WovLea-nya ikut serta di acara kolaborasi antara KADIN Indonesia Pemberdayaan Perempuan dan MÜSIAD Perempuan Indonesia pada Aprila lalu bertepatan dengan peringatan Hari Kartini.

Tujuan dari keikutsertaannya di program kolaborasi tersebut, sambung dia, lebih kepada branding dan promosi dengan harapan brand tas miliknya bisa memasuki pasar Turki.

“Sejauh ini produk kami memang belum diekspor ke Turki. Makanya kami butuh sekali program semacam ini untuk branding dengan tujuan mendapatkan link dan pangsa pasar di Turki. Kami ingin membawa cita rasa Indonesia ke Turki,” jelasnya.

Kadin Indonesia dan MÜSiAD Perempuan Indonesia sendiri telah menandatangani MoU mengenai kemitraan mereka dalam kegiatan terkait isu pemberdayaan perempuan.

Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan hubungan perdagangan antara pengusaha perempuan Indonesia dan pengusaha Turki, serta meningkatkan hubungan kerja sama antara kedua negara.

Tujuan utamanya adalah untuk pro kebijakan yang mempromosikan kesetaraan perempuan berdaya dan juga berbisnis.

“KADIN dan MÜSiAD mempunyai beberapa agenda kolaborasi produk untuk saling ekspor dan impor yang dapat memperkuat hubungan dagang dan kerja sama perekonomian antara Indonesia dan Turki, terutama di bidang UMKM perempuan,” tutup Lisa Zen Purba.

 

 

 

 

 

BACA SELANJUTNYA

Gaya Rieta Amilia ke Sekolah Anak, Tetap Modis Pakai Tas Lokal