Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Kehilangan suami yang dicintai untuk selamanya bisa menjadi momok paling menakutkan, bahkan meski kita hanya melihatnya dalam mimpi. Namun, apa sebenarnya arti mimpi suami meninggal?
Mimpi ini kerap dikaitkan dengan hal-hal buruk yang mungkin bakal terjadi di kehidupan nyata. Benarkan demikian? Melansir Dream Christ, berikut berbagai arti mimpi suami meninggal yang mungkin pernah kamu alami.
1. Merasa kesepian
Mimpi suami meninggal dan arwahnya berjalan jauh darimu? Artinya, kamu sedang diliputi perasaan takut ditinggalkan. Kamu selalu merasa sendirian dalam mengatasi berbagai masalah yang datang bertubi-tubi.
Baca Juga
2. Dilanda cemburu
Mimpi suami meninggal saat pergi bersama perempuan lain bisa melambangkan perasaan cemburu. Kamu mungkin juga punya masalah yang tak terselesaikan dengan suami sehingga akhirnya dia lebih pilih berpaling.
3. Sulit menerima rasa kehilangan
Jika kamu memimpikan pasangan yang sudah meninggal, bahkan setiap hari, ini menandakan bahwa kamu masih berduka dan sulit menerima kepergiannya. Kamu menyimpan begitu banyak kenangan tentang suami dan sulit melepaskannya.
4. Merindukan suami
Arti mimpi ini bakal dialami jika di alam bawah sadar Anda melihat suami meninggal tapi lebih dulu mencium kening. Ini artinya Anda sedang merindukan suami akhir-akhir ini. Itu juga bisa melambangkan keinginan Anda akan keintiman dan koneksi
5. Puas menjalani hidup
Mimpi mendiang suami tersenyum? Ini rupanya menandakan perasaan bahagia dan puas. Mimpi tersebut adalah cerminan dari emosi di mana kamu sudah bisa menerima kehilangan dan kembali menemukan rasa damai.
6. Takut kehilangan
Arti mimpi suami meninggal secara umum mencerminkan kekhawatiran atau ketakutan tersembunyi tentang kehilangan suami atau kecemasan lain soal masa depan hubungan.
7. Merasa hubungan yang dijalani telah berubah
Kamu mungkin tengah gelisah dengan adanya perubahan yang sedang terjadi dalam hubunganmu dengan suami, baik itu secara emosional, fisik, atau bahkan terkait peran dan tanggung jawab. Cobalah untuk mencari solusinya bersama, dimulai dengan memperbaiki kualitas komunikasi.
Terkini
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat