Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Selain berupaya dalam memperpanjang harapan hidup sehat masyarakat Indonesia, selama 55 tahun berdiri Ajinomoto juga berkontribusi dalam memperbaiki permasalahan lingkungan seperti kualitas udara yang kurang baik, dan pengelolaan sampah plastik.
Salah satu upaya mengurangi pencemaran lingkungan hingga ke titik nol (Zero Waste) dilakukan di Pabrik Ajinomoto dengan meningkatkan efisiensi produksi dari hulu hingga hilir pada proses produksi yang ada.
Di hulu, dengan teknologi yang dimiliki, Ajinomoto menggunakan raw materials secara efektif dan juga efisien dalam penggunaan air.
Pada proses tersebut hingga mencapai hilirnya yaitu pembuatan produk utama, Ajinomoto mengolah limbah yang ada dari proses produksi menjadi produk sampinga, lalu diproses lagi menjadi produk bernilai tambah (co-products) seperti AJIFOL (pupuk daun), AMINA (pupuk tanah), dan FML (tambahan nutrisi pakan ternak), yang bermanfaat di bidang pertanian dan peternakan.
Apa yang dilakukan produsen bumbu instan tersebut merupakan praktik ekonomi sirkular guna menciptakan proses produksi yang ramah lingkungan. Aktivitas ekonomi sirkular ini juga dikenal sebagai Siklus-Bio.
Baca Juga
Konsep ekonomi sirkular tersebut erat kaitannya dengan salah satu kebijakan yang digulirkan Kementerian Perindustrian RI, yakni Standar Industri Hijau (SHI).
Implementasi Standar Industri Hijau mengupayakan efisiensi dan efektivitas terhadap penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Dalam berkontribusi mengurangi pencemaran udara dari emisi karbon, Sejak Oktober 2023 Ajinomoto tidak menggunakan batu bara sebagai bahan bakar mesin boiler, dan menggantinya menjadi energi terbarukan-biomassa dengan menggunakan wood pellet (limbah hasil pertanian) sebagai bahan bakar untuk menjalankan mesin boiler.
Dari upaya ini serta efisiensi penggunaan tenaga listrik dengan solar panel di Pabrik Mojokerto dan Karawang, Grup Ajinomoto Indonesia pada 2023 berhasil mengurangi 112.679 ton CO2/tahun.
Hingga tahun 2030 Grup perusahaan tersebut memiliki target untuk mengurangi ± 211.000 ton CO2/tahun.
Kemudian, menyoroti permasalahan pengelolaan sampah plastik di Indonesia yang jumlahnya dari tahun ke tahun kian meningkat.
Grup Ajinomoto Indonesia turut berkontribusi menanggulangi masalah tersebut melalui berbagai langkah seperti: pengurangan material plastik pada bagian header part serta menghilangkan plastik inner part pada Brand Masako®.
Selain itu perusahaan tersebut juga melakukan inovasi produk baru kemasan kertas yang bisa mengurangi hingga 30% penggunaan material plastik pada produk MSG-nya.
Tak hanya itu, dalam rangka meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam mengelola sampah plastik, Ajinomoto juga menggandeng salah satu platform layanan daur ulang di Pasar Sememi – Surabaya.
Dengan berbagai inisiatif lingkungan yang terus digiatkannya itu dapat menginspirasi banyak pihak untuk berbuat baik bagi kelestarian lingkungan Indonesia.
Terkini
- Ide Merayakan Valentine Bersama Orang Terkasih, Dinner Romantis Bisa Jadi Pilihan
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Angkat Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender