Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Membangun komunikasi positif dengan janin dalam kandungan terbukti bermanfaat. Hal ini bahkan sangat penting bagi perkembangan emosional dan fisik sang bayi.
Cara terbaik untuk berkomunikasi dengan janin adalah lewat interaksi langsung antara orang tua dan bayi yang belum lahir. Hal tersebut diungkapkan Dokter Spesialis Kandungan, dr. Yassin Yanuar Mohammad atau akrab disapa Dokter Yassin Bintang.
Sang dokter menyarankan orang tua, khususnya ibu, membangun ikatan dengan janin lewat ketenangan dan komunikasi verbal secara lembut. Ini karena posisi bayi yang sangat dekat dengan jantung ibu memungkinkannya dapat merasakan kenyamanan dan ketenangan yang ditularkan ibunya.
"Posisi bayi itu paling dekat dengan detak jantung ibunya. Jadi, komunikasi yang paling bagus dan baik untuk janin adalah dari ketenangan ibunya, menyampaikan dengan kata-kata halus dan baik. Termasuk ayah juga bisa berbicara dengan janin di perut ibu," papar dr. Yassin, dilansir dari Suara.com.
Baca Juga
Dokter Yassin Bintang juga berpendapat bahwa salah satu perkara yang perlu diubah adalah pola pikir bahwa bayi yang menangis di malam hari menunjukkan perilaku tidak patuh.
"Kalau bayi bangun tengah malam, memang itu masalah? Dilihat, dong. Dia kenapa? Apakah dia mau main sama orang tuanya karena cukup tidur di siang hari? Atau dilihat, apakah buang air besar, atau dia lapar, bukan karena dia tidak patuh atau dia rewel," terang dokter founder Bamed Health Care Group itu.
Di era digital ini, orang tua baru mesti berupaya mempelajari ilmu parenting sebaik mungkin demi masa depan anak yang lebih baik. Artinya, perlu belajar menjadi orang tua yang baik.
"Jadi mindset orangtua ini, calon orangtua muda ini harus punya karakteristik yang kuat mentalnya, dengan memahami situasi parenting ini," tandasnya.
Tag
Terkini
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat
- Working Holiday Visa Australia: Tiket Emas untuk Kerja dan Hidup di Luar Negeri