
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Masih banyak makanan yang sayangnya mengandung pengawet sintesis bisa berakibat buruk bagi kesehatan. Supaya tidak terkena dampak buruknya, penting untuk mengetahui tanda-tanda makanan atau jajanan yang mengandung zat berbahaya.
Dewiku.com - Melansir Suara.com, perlu diketahui bahwa pengawet terbagi dua macam, yakni alami dan pengawet sintesis atau buatan. Bahan pengawet alami yang sering digunakan adalah gula atau garam.
Di sisi lain, pengawet sintetis memakai bahan dari zat-zat kimia, misalnya natrium benzoat dan asam sorbat. Pada dasarnya, bahan pengawet sintesis boleh dipergunakan untuk makanan, tetapi harus sesuai kadar yang diijinkan BPOM.
Baca Juga
Formalin umumnya digunakan pada produksi produk pembasmi serangga hingga deterjen. Namun, ada saja oknum nakal yang nekat menggunakannya sebagai bahan pengawet makanan.
Ada berbagai efek berbahaya dari konsumsi makanan yang mengandung formalin, antara lain tubuh mengalami demam, pusing, mual, gagal ginjal, bahkan kematian.
Oleh karenanya, penting untuk ekstra hati-hati saat memilih makanan atau bahan makanan yang beredar di pasaran. Jangan sampai membeli produk dengan kandungan formalin atau boraks.
Berikut adalah sejumlah tanda makanan mengandung pengawet buatan atau sintesis berbahaya:
- teksturnya sangat kenyal, sangat renyah, dan tidak gampang hancur
- warnanya lebih mencolok dari aslinya atau warna pada umumnya
- aromanya menyengat, sampak lalat bahkan enggan mendekat
- tak mudah rusak dan busuk walau hanya disimpan di suhu ruang selama berhari-hari
Konsumen diharapkan tidak hanya memilih makanan karena tertarik penampilannya, terutama produk dengan warna mencolok. Sebaiknya perhatikan juga cara pembuatan serta informasi yang tercantum pada kemasan.
Terkini
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi