Minggu, 04 Agustus 2024 | 19:00 WIB
Belum banyak orang yang menyadari bahwa perempuan berhijab cenderung rentan mengalami defisiensi atau kekurangan vitamin D. Hal ini berkaitan dengan penggunaan busana sehingga menghalangi sinar matahari diserap tubuh.
Walau begitu, tentu saja bukan berarti perempuan yang memakai hijab mesti mengubah cara berpakaiannya. Apa yang perlu diubah adalah gaya hidup, yakni berusaha optimal mendapatkan paparan sinar matahari.
Dokter Spesialis Anak, dr. Kanya Ayu Paramastri, Sp.A mengungkapkan bahwa perempuan berhijab perlu menyisati supaya tetap mendapat paparan sinar matahari. Sebab, sinar ultraviolet berperan besar dalam mengaktifkan vitamin D yang diproduksi tubuh.
Baca Juga: Jangan Asal Pilih Skincare! Waspadai 9 Zat Berbahaya Ini
Loading...
"Misalnya di dalam rumah, buka jendela besar-besar biar matahari masuk tapi pakai baju seminimal mungkin. Kalau di dalam rumah, harapannya tidak ada orang lain yang melihat," ujar dr. Kanya dalam Hari Anak Nasional (HAN) oleh PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) di Jakarta Utara, Sabtu (27/8/2024) lalu, dikutip dari Suara.com.
Paparan sinar matahari juga dapat diperoleh melalui akses jendela bening yang tak tertutup tirai. Jadi, tetap bisa mendapatkan manfaat paparan sinar matahari mesti berada di dalam rumah.
Baca Juga: Jelajahi Warisan Jakarta, Hotel Ini Suguhkan Pengalaman Menginap di Pusat Kota
"Jadi coba abis mandi sebelum sunscreen, coba berjemur dulu biar kena matahari. Jadi perilakunya yang kita ubah, agar walaupun tetap berhijab, kita tetap bisa memaksimalkan kadar vitamin D-nya," jelas dokter yang berpraktik di RSU Hermina Jatinegara itu.
Dijelaskan pula bahwa jumlah durasi paparan sinar matahari minimal 60 menit sehari. Itu dapat dibagi dalam beberapa waktu dengan memerhatikan beberapa momen terbaik.
"Jadi hal-hal begitu yang musti diakalin. Sambil 10.00 WIB sampai jam 13.00 WIB, totalnya 60 menit dibagi beberapa kali," terangnya.
Jika perlu, perempuan berhijab disarankan mengonsumsi suplemen vitamin D. Saat ini jenis vitamin D sudah sangat beragam, mulai dari yang kadarnya 400 IU, 1.000 IU hingga 5.000 IU.
"Untuk jumlah konsumsinya bisa sesuai anjuran dokter, selain itu ada juga yang 5.000 IU itu yang defisiensi atau kekurangan dan harus dengan resep dokter buat konsumsi vitamin Prove D3 5.000 IU," kata Product Executive Child PT Kalbe Farma Tbk, apt. Bernadeta Pratika Yudi.
Baca Juga: Apa Itu Skincare Pro Aesthetic Simulator? Solusi Berteknologi AI Dukung Prosedur Estetika Nonbedah
Dokter Kanya menambahkan, "Jangan lupa asupan nutrisi makanan dari produk laut, dari ikan, udang dan konsumsi vitamin D bersamaan lemak."