Dewiku.com - Aisyah Dahlan kali ini berbicara tentang kebiasaan perempuan yang ‘hobi’ mengungkit-ungkit masa lalu. Dokter yang juga ustazah memang sering menginspirasi banyak orang lewat tips psikologi dan neuparenting di media sosial.
Khusus persoalan suka ungkit masa lalu ini, dr. Aisyah Dahlan mengaitkan dengan struktur anatomi dalam kepala perempuan, yaitu adanya amigdala.
“Ada Amigdala, tempat yang akan memunculkan emosi marah, kesal, jengkel, sedih, di situlah nanti yang akan menstimulasi emosi negatif dan di situlah memori negatif muncul, tersimpan. Perempuan sering banget mengakses memori lama yang sebetulnya sudah dibicarakan,” jelas dr. Aisyah Dahlan.
Lebih lanjut beliau juga menjelaskan kalau membahas emosi negatif dengan perempuan nggak boleh terlalu lama karena berisiko pada akses amigdala tadi.
“Makanya kenapa kalau kita mau membahas misalnya kekesalan yang hari ini, jangan lama-lama. Karena kalau udah di atas 15 menit, 30 menit, dia mengakses amigdala untuk buka yang tiga bulan lalu,” tambahnya.
Beliau pun mengaku hal ini memang dialami semua perempuan karena banyak faktor, baik tatanan anatomi hingga dampak multitasking.
“Itu kita semua perempuan begitu, karena tatanan anatominya memang. Dampak dari multitasking dia mengingat flashback dengan cepat, yang sebetulnya suaminya sudah minta maaf,” ungkap lulusan Universitas Hasanuddin Makassar tersebut.
Bahkan Aisyah Dahlan juga mengungkap cara mengatasi perilaku ini yang cukup mendengarkan dengan penuh empati.
“Intinya dengerin aja, perempuan nggak bisa diem amigdalanya kalau dia nggak omongin, dia berputar-putar,” pungkas Aisyah Dahlan
Bukan Salah Perempuan, Tapi Model Komunikasi yang Perlu Diperbaiki
Baca Juga
-
Rojali dan Rohana Punya Saingan, Julukan Baru Pengunjung Mal Makin Nyeleneh!
-
Makeup Auto Nempel Seharian! Ini 5 Primer Terbaik yang Wajib Kamu Coba
-
4 Speaker Bluetooth JETE Rasa Sound Horeg Versi Mini di Bawah 1 Juta, Cocok Buat Kamar Minimalis
-
Erika Carlina Melahirkan, Mental Health Diuji Sebagai Single Mom
-
Lahiran Ditemani DJ Bravy, Erika Carlina Buktiin Support System Nggak Harus Keluarga
-
Lowkey tapi Powerful! Sheila Dara Tunjukkan Sisi Introvert yang Justru Jadi Kekuatan
Dari potongan video penjelasan dr. Aisyah bisa ditarik kesimpulan kalau sebenarnya kebiasaan suka mengungkit ini nggak sepenuhnya salah perempuan. Bahkan bukan salah laki-laki juga, hanya perlu ada perbaikan cara komunikasi.
Perempuan, terutama saat sudah menjalankan peran sebagai istri dan ibu sering lebih peka terhadap ketidaksempurnaan emosional. Oleh karenanya, laki-laki sebagai pasangan diharapkan bisa menunjukkan empati dan bukan membela diri.
Dengan begitu, masa lalu yang seoalh diungkit-ungkit kembali bisa menjadi jalan menuju penyelesaian rasa, bukan malah jadi titik konflik baru.
Dampak Jika Tidak Ditanggapi dengan Empati
Jika pasangan menanggapi kebiasaan suka ungkit masa lalui sebagai serangan atau membela diri, maka malah berpotensi menimbulkan banyak efek negatif. Bukannya selesai dengan didebat, tapi malah jadi makin runyam.
Perempuan akan merasa nggak didengar dan dimengerti hingga kekesalan malah makin menumpuk. Pasangan pun jadi makin defensif karena merasa diposisikan sebagai pihak yang bersalah.
Akibatnya, jarak emosional malah semakin terbentang dan komunikasi jadi makin nggak sehat. Pada akhirnya, hubungan dengan pasangan jadi renggang kalau nggak segera diatasi dengan sikap terbuka.
Cara Bijak Menanggapi “Mengungkit Masa Lalu” Ala dr. Aisyah Dahlan
Belajar dari dr. Aisyah Dahlan, ada beberapa cara bijak menanggapi kebiasaan ungkit masa lalu dengan lebih dewasa, yaitu sebagai berikut.
1. Dengarkan Tanpa Menyela
Cobalah untuk lebih mendengarkan ‘ocehan’ perempuan tanpa menyela. Beri ruang tanpa interupsi sebagai bentuk upaya mengawal emosi pasangan dan biarkan perempuan mengungkapkan isi hati tanpa takut disalahkan.
2. Tanyakan, Jangan Mendebat
Alih-alih menyangkal atau mendebat, coba tanyakan dan gali emosinya. Pertanyaan sederhana seperti “Apa yang bikin kamu masih merasa kesal?” atau “Kedepannya, apa yang kamu harap dari aku?”, bisa jadi solusi terbaik.
3. Validasi Perasaan
Bahkan saat nggak merasa salah, memvalidasi perasaan perempuan yang lagi mode ‘ungkit masa lalu’ juga penting dilakukan. Sampaikan kalau emosinya sudah dipahami agar muncul ketenangan dalam hati dan pikiran.
4. Ambil Langkah Konkret
Jangan berhenti di empati saja, tapi tunjukkan juga langkah konkret. Misalnya, minta maaf lagi dan sampaikan akan memperbaiki sikap ke depannya. Atau tanyakan apa yang bisa dilakukan pasangan agar membuat perempuan merasa tenang.
Terkini
- Memilih Susu Pertumbuhan Anak: Tips untuk Orang Tua Masa Kini
- Kenapa Cewek Suka Mengingat-Ingat Kesalahan Pasangan? Ini Penjelasannya
- The Club Series: Kuas MUA Sporty-Luxury yang Bikin Makeup Auto Flawless
- Quality Time Ala Keluarga Modern: Nggak Perlu Jauh, yang Penting Bermakna
- Olahraga Makin Hits, Outfit Tetap Santun: Tren Sportwear Modest yang Lagi Naik Daun
- Ketika Kehamilan Datang Tanpa Diminta: Sunyi, Stigma, dan Ruang #SamaSamaAman yang Mesti Kita Ciptakan
- Semakin Dewasa, Circle Makin Kecil: Ternyata Ini Bukan Salah Siapa-Siapa
- Akses Layanan Kesehatan Kelas Dunia, Kini Lebih Dekat untuk Keluarga Indonesia
- Seventh Anniversary, Noera Beauty Rilis Sunscreen Physical dengan Formula Baru yang Inovatif
- Regenerative Beauty: Tren Baru yang Bikin Kulit Glowing Alami Tanpa Kesan 'Diisi'