Dewiku.com - Beberapa waktu lalu media sosial dihebohkan dengan perdebatan soal pola asuh bayi antara menantu dan mertua. Isu ini mencuat setelah sebuah unggahan viral memperlihatkan seorang ibu membuka lilitan bedong ketat pada bayinya hingga meninggalkan bekas di kulit. Dalam keterangan unggahan disebutkan bahwa bedong bayi tersebut dipasang oleh sang mertua.
Fenomena ini langsung menuai pro kontra. Pasalnya, si ibu bayi mengaku mengikuti saran dokter yang menyebutkan bahwa membedong bayi secara ketat tidak lagi dianggap wajib. Bahkan, mitos bahwa bedong bisa membuat kaki bayi tumbuh lurus juga sudah dibantah oleh banyak ahli kesehatan anak.
Perbedaan pola asuh antara menantu dan mertua memang bukan hal baru. Biasanya hal ini muncul karena perbedaan pengalaman, nilai, hingga preferensi. Menantu cenderung mengikuti ilmu parenting modern yang berbasis penelitian terbaru, sementara mertua kerap mengandalkan pengalaman masa lalu serta tradisi keluarga.
Nah, menariknya, perbedaan gaya mengasuh anak ini bukan hanya soal bedong, tapi bisa melebar ke berbagai aspek lain dalam merawat bayi. Setelah ini, kita bahas lebih lanjut kenapa konflik kecil seperti ini sering muncul dan bagaimana cara menyikapinya.
Perbedaan Pola Asuh antara Menantu dan Mertua
Kalau tinggal satu rumah dengan mertua setelah punya bayi, wajar banget kalau muncul perbedaan cara mengasuh. Biasanya perbedaan ini muncul karena latar belakang, pengalaman, dan pola pikir yang berbeda. Nah, berikut beberapa poin umum yang sering terjadi:
1. Cara Memberi Makan
Menantu: Lebih fokus mengikuti panduan dokter, memastikan makanan sesuai tahapan usia, dan mengenalkan makanan padat secara bertahap.
Mertua: Cenderung mengikuti kebiasaan lama saat membesarkan anak dulu, misalnya memberi makanan tertentu meskipun belum tentu sesuai dengan rekomendasi medis sekarang.
2. Menenangkan Bayi Rewel
Baca Juga
-
Inspirasi Fashion Mama Muda: Gaya OOTD Couple Ayu Indriyati dan Buah Hati
-
Duduk Bareng Sama Pemain Wednesday di Sydney, Penampilan Naura Ayu Jadi Omongan
-
Demi Anak, Nia Ramadhani Bolak-Balik Indonesia-Singapura! Intip Fantastisnya Biaya Sekolah di Sana
-
Bikin Bangga! Gaun Rancangan Desainer Indonesia Monica Ivena Dipilih JLo untuk Pemotretan Eksklusif
-
Kenalan Sama Claudia Scheunemann, Pesepak Bola Wanita Indonesia Pertama yang Main di Klub Eropa
-
Asri Welas di Hari Kemerdekaan: Berharap Bisa Merdeka dari Rasa Takut
Menantu: Biasanya memilih cara modern, seperti memberikan pelukan, berbicara lembut, atau pakai mainan khusus.
Mertua: Lebih mengandalkan cara tradisional, misalnya mengayun, menepuk punggung, atau bahkan memberi makanan supaya bayi diam, meski kadang kurang tepat dengan kebutuhan bayi saat itu.
3. Soal Disiplin
Menantu: Lebih suka pendekatan positif, seperti menjelaskan perilaku baik, memberi pujian, atau konsekuensi ringan sesuai usia.
Mertua: Ada yang masih menerapkan cara lama, misalnya membentak atau hukuman fisik, padahal pola asuh modern tidak menyarankan hal ini.
4. Penggunaan Gadget
Menantu: Cenderung membatasi gadget karena khawatir berpengaruh pada tumbuh kembang anak.
Mertua: Kadang lebih santai, bahkan memberi gadget supaya bayi anteng, tanpa terlalu memikirkan dampaknya.
5. Sumber Ilmu Pengasuhan
Menantu: Banyak mencari informasi dari buku, artikel, atau konsultasi dengan ahli.
Mertua: Lebih percaya pada pengalaman pribadi atau cerita dari orang terdekat.
Tips Menghadapi Perbedaan Pola Asuh
Biar nggak jadi konflik besar, ada beberapa cara yang bisa dicoba:
- Komunikasi Terbuka: Bicarakan perbedaan dengan sopan, sambil mendengarkan pendapat mertua.
- Cari Jalan Tengah: Temukan solusi yang bisa diterima bersama, misalnya kompromi kecil.
- Fokus pada Tujuan Sama: Ingat, tujuan utama adalah kebaikan bayi.
- Hargai Pengalaman Mertua: Meski caranya berbeda, pengalaman mereka tetap berharga.
- Libatkan Pasangan: Supaya lebih adil, ajak pasangan ikut membantu menengahi.
- Cari Dukungan: Kalau bingung, bisa minta masukan dari teman, komunitas, atau ahli parenting.
Perbedaan pola asuh antara menantu dan mertua itu wajar banget, kok. Dengan komunikasi yang baik, saling menghargai, dan sedikit kompromi, suasana rumah bisa tetap harmonis. Yang terpenting, semua pihak punya tujuan sama: membesarkan bayi dengan penuh kasih sayang dan lingkungan yang sehat.
Terkini
- Memilih Susu Pertumbuhan Anak: Tips untuk Orang Tua Masa Kini
- Kenapa Cewek Suka Mengingat-Ingat Kesalahan Pasangan? Ini Penjelasannya
- The Club Series: Kuas MUA Sporty-Luxury yang Bikin Makeup Auto Flawless
- Quality Time Ala Keluarga Modern: Nggak Perlu Jauh, yang Penting Bermakna
- Olahraga Makin Hits, Outfit Tetap Santun: Tren Sportwear Modest yang Lagi Naik Daun
- Ketika Kehamilan Datang Tanpa Diminta: Sunyi, Stigma, dan Ruang #SamaSamaAman yang Mesti Kita Ciptakan
- Semakin Dewasa, Circle Makin Kecil: Ternyata Ini Bukan Salah Siapa-Siapa
- Akses Layanan Kesehatan Kelas Dunia, Kini Lebih Dekat untuk Keluarga Indonesia
- Seventh Anniversary, Noera Beauty Rilis Sunscreen Physical dengan Formula Baru yang Inovatif
- Regenerative Beauty: Tren Baru yang Bikin Kulit Glowing Alami Tanpa Kesan 'Diisi'