Dewiku.com - Setiap anak lahir dengan karakter berbeda, sehingga cara orang tua mendisiplinkan juga nggak bisa dipukul rata. Ada anak yang lebih cocok diasuh dengan sikap lembut dan empati, tapi ada juga yang harus diberi batasan yang jelas. Kuncinya adalah dengan memahami perbedaan karakter anak agar orang tua, terutama mama Gen Z, bisa menyesuaikan metode pengasuhan yang optimal demi perkembangan sosial dan emosional anak.
Parenting Gen Z: Tantangan Baru, Cara Baru
Menjadi orang tua di era sekarang tentu berbeda dengan generasi sebelumnya. Mama Gen Z pun punya tantangan unik, yaitu harus mendidik anak di tengah derasnya arus digital, informasi cepat, dan perubahan gaya hidup.
Salah satu kunci sukses parenting modern adalah memahami karakter anak. Tiap anak itu unik, jadi cara mendisiplinkan mereka juga nggak bisa disamaratakan hingga orang tua Gen Z harus memperhatikan karakter anaknya dulu sebelum menerapkan aturan tertentu.
Kenapa Karakter Anak Penting Dikenali?
Setiap anak lahir dengan sifat bawaan yang berbeda. Ada yang sensitif, ada yang mandiri, ada yang aktif, bahkan ada yang cenderung pendiam. Nah, kalau Mama Gen Z salah menerapkan cara disiplin, bukannya bikin anak patuh, malah bisa membuat mereka merasa nggak dimengerti.
Dengan mengenali karakter, orang tua bisa menyesuaikan pendekatan. Disiplin bukan lagi soal hukuman, tapi cara untuk membangun kebiasaan baik dan mengajarkan anak tentang tanggung jawab.
Cara Disiplinkan Anak Sesuai Karakternya
1. Anak Sensitif
Anak dengan karakter sensitif biasanya perasa, mudah terluka perasaannya, dan terkadang gampang merasa bersalah.
Baca Juga
-
Dipakai Vior di Maternity Shoot, Begini Cara Bikin Makeup Douyin yang Flawless Seharian
-
Ketika Mobil Damkar Ketemu Rombongan RI 1, Siapa yang Ngalah? Reaksi Paspampres Jadi Sorotan
-
Idaman Pencari Kerja, Perusahaan Kasih Unhappy Leaves Buat Karyawan yang Stres
-
Revolusi Kuliner Jalanan Makin Heboh: Setelah Kopi, Sekarang Eranya Nasi Padang Keliling
-
Sumpah Unik! Naomi Ivo Satukan R&B Pop dengan Gamelan, Suara dan Beat-nya Candu Parah
-
Daftar Film dan Serial Populer Zoe Kravitz, Jadi Sorotan Usai Gandengan Tangan Sama Harry Styles di Roma
Tips disiplin:
- Gunakan bahasa dan suara yang lembut dengan pertahankan eye contact.
- Validasi perasaan mereka sebelum menasihati.
- Sebaiknya hindari kritik tajam, terutama di depan orang lain atau di tempat umum.
2. Anak Mandiri
Anak mandiri biasanya terlihat dewasa lebih cepat, ingin melakukan banyak hal sendiri, berpendirian kuat, dan kadang sulit diatur apalagi dipaksa.
Tips disiplin:
- Berikan kebebasan buat memilih dan bukan perintah.
- Ajak anak berdiskusi saat membuat aturan lewat penawaran konsekuensi yang logis saat melanggar.
- Tetap tegas tapi bukan melalui kekerasan.
3. Anak Aktif
Anak aktif punya energi yang nggak ada habisnya, selalu ingin bergerak, sulit fokus, dan cenderung gampang bosan sampai bikin orang tua kewalahan. Beberapa anak aktif juga suka tantangan, tapi mudah menyerah saat jenuh
Tips disiplin:
- Terapkan aturan singkat, sederhana, dan jelas, tapi konsisten.
- Jangan buat banyak larangan dan beri ruang untuk bergerak
- Bagi tugas besar jadi kecil yang bervariasi dalam jadwal kegiatan rutin agar energi anak tersalurkan.
4. Anak Perfeksionis
Anak perfeksionis bisanya punya standar diri yang tinggi, tapi mudah kecewa saat mengalami kegagalan.
Tips disiplin:
- Ajarkan bahwa kegagalan merupakan proses yang bisa dialami siapa saja.
- Jangan membandingkan pencapaian atau prestasi anak lain.
- Bantu atur target realistis.
5. Anak Cemas
Anak cemas sering kali menunjukkan karakteristik takut salah dan nggak jarang butuh waktu lebih lama untuk beradaptasi.
Tips disiplin:
- Dorong perlahan tapi jangan memaksa.
- Puji usahanya, apa pun hasil yang didapat
- Stop paksa anak tampil di depan umum dengan alasan uji mental.
Mama Gen Z: Disiplin Bukan Berarti Galak
Dulu, disiplin sering diartikan sebagai hukuman keras hingga muncul kesan galak dari orang tua. Tapi buat Mama Gen Z, cara ini sudah ketinggalan zaman dan beralih pada pola parenting pembiasaan, konsistensi, serta komunikasi.
Sebab anak perlu merasa dihargai meski sedang ditegur. Saat disiplin dilakukan dengan penuh empati, anak nggak hanya belajar menaati aturan, tapi juga membangun kepercayaan dengan orang tuanya.
Terkini
- Memilih Susu Pertumbuhan Anak: Tips untuk Orang Tua Masa Kini
- Kenapa Cewek Suka Mengingat-Ingat Kesalahan Pasangan? Ini Penjelasannya
- The Club Series: Kuas MUA Sporty-Luxury yang Bikin Makeup Auto Flawless
- Quality Time Ala Keluarga Modern: Nggak Perlu Jauh, yang Penting Bermakna
- Olahraga Makin Hits, Outfit Tetap Santun: Tren Sportwear Modest yang Lagi Naik Daun
- Ketika Kehamilan Datang Tanpa Diminta: Sunyi, Stigma, dan Ruang #SamaSamaAman yang Mesti Kita Ciptakan
- Semakin Dewasa, Circle Makin Kecil: Ternyata Ini Bukan Salah Siapa-Siapa
- Akses Layanan Kesehatan Kelas Dunia, Kini Lebih Dekat untuk Keluarga Indonesia
- Seventh Anniversary, Noera Beauty Rilis Sunscreen Physical dengan Formula Baru yang Inovatif
- Regenerative Beauty: Tren Baru yang Bikin Kulit Glowing Alami Tanpa Kesan 'Diisi'