Dewiku.com - Belakangan ini, media sosial lagi rame banget ngomongin soal skin cycling. Banyak beauty influencer sampai dermatolog ikut nimbrung ngebahas metode ini. Tapi sebenarnya, apa sih skin cycling itu? Tren skincare musiman doang atau beneran efektif bikin kulit glowing?
Apa Itu Skin Cycling?
Singkatnya, skin cycling adalah cara pakai skincare malam yang dibuat lebih terstruktur. Jadi, produk dengan bahan aktif—kayak eksfoliator dan retinoid—nggak dipakai setiap hari, tapi digilir sesuai jadwal biar kulit nggak gampang iritasi.
Metode ini pertama kali populer karena dianggap lebih “ramah” buat kulit, apalagi buat kamu yang suka bingung kapan harus pakai AHA, BHA, retinol, atau pelembap. Dengan skin cycling, rutinitas skincare terasa lebih simpel.
Step by Step Skin Cycling
Biar nggak bingung, ini gambaran gampangnya:
Malam 1: Eksfoliasi
Fokus di step eksfoliasi aja. Tujuannya untuk mengangkat sel kulit mati, membersihkan pori, dan meratakan tekstur kulit. Tapi ingat, jangan kebablasan! Eksfoliasi berlebihan bisa bikin kulit merah-merah atau malah breakout.
Malam 2: Retinoid Time
Nah, malam kedua waktunya pakai retinoid. Kandungan ini terkenal ampuh buat melawan tanda penuaan dini, meratakan warna kulit, dan bantu regenerasi sel. Karena retinoid cukup “keras”, jangan dicampur bareng eksfoliator di hari yang sama, ya.
Baca Juga
-
Gebrakan Baru Lisa Mariana: Resmi Jadi Janda Gemoy Gara-Gara Drama dengan Ridwan Kamil
-
Perempuan Debat Soal Ganti Bra: Idealnya Emang Berapa Kali Sih?
-
Tren Kencan Shrekking: Kedengarannya Lucu, Tapi Ternyata Toxic
-
Teh Nggak Cuma Buat Diminum, Kini Jadi Inspirasi Wewangian Anak Muda
-
Tea Amor dan Pistachio Crush, Wangi Manis yang Siap Jadi Favorit Gen Z
-
Stress Cleaning: Cara Sehat Mengelola Stres atau Cuma Pelarian?
Malam 3 & 4: Recovery Mode
Ini saatnya kulit istirahat. Cukup pakai pelembap atau serum yang melembapkan dan menenangkan. Ibaratnya, biarin kulit “healing” dulu setelah dua malam dikasih bahan aktif.
Kenapa Banyak yang Suka?
Tren ini populer karena bikin skincare terasa lebih ringan dan nggak ribet. Banyak orang juga merasa kulitnya jadi lebih kalem, nggak gampang iritasi, dan tetap terawat. Plus, jadwalnya fleksibel—bisa disesuaikan sama kebutuhan dan kondisi kulit masing-masing.
Menurut ahli, kita memang nggak perlu pakai AHA, BHA, atau retinol setiap hari. Jadi dengan skin cycling, kulit punya waktu untuk bernapas sekaligus regenerasi dengan lebih optimal.
Jadi, Worth It Nggak?
Kalau kamu tipe yang sering overthinking soal layering skincare, skin cycling bisa jadi pilihan oke. Tapi, tetap perlu trial and error karena reaksi kulit tiap orang berbeda. Jangan lupa juga untuk selalu pakai sunscreen di siang hari, apalagi kalau malam sebelumnya pakai retinol atau eksfoliator.
Kesimpulannya, skin cycling bukan sekadar tren TikTok semata. Metode ini bisa jadi solusi buat kamu yang pengin skincare simple tapi hasilnya tetap maksimal.
(Himayatul Azizah)
Terkini
- Memilih Susu Pertumbuhan Anak: Tips untuk Orang Tua Masa Kini
- Kenapa Cewek Suka Mengingat-Ingat Kesalahan Pasangan? Ini Penjelasannya
- The Club Series: Kuas MUA Sporty-Luxury yang Bikin Makeup Auto Flawless
- Quality Time Ala Keluarga Modern: Nggak Perlu Jauh, yang Penting Bermakna
- Olahraga Makin Hits, Outfit Tetap Santun: Tren Sportwear Modest yang Lagi Naik Daun
- Ketika Kehamilan Datang Tanpa Diminta: Sunyi, Stigma, dan Ruang #SamaSamaAman yang Mesti Kita Ciptakan
- Semakin Dewasa, Circle Makin Kecil: Ternyata Ini Bukan Salah Siapa-Siapa
- Akses Layanan Kesehatan Kelas Dunia, Kini Lebih Dekat untuk Keluarga Indonesia
- Seventh Anniversary, Noera Beauty Rilis Sunscreen Physical dengan Formula Baru yang Inovatif
- Regenerative Beauty: Tren Baru yang Bikin Kulit Glowing Alami Tanpa Kesan 'Diisi'