Pernah Tolak Tawaran Jadi Politisi, Alasan Cinta Laura Ternyata Relate Sama Kondisi Sekarang

Dewiku.com - Cinta Laura Kiehl bukan hanya dikenal sebagai aktris berbakat dan berprestasi, tapi juga figur publik yang lantang menyuarakan opini. Pemikiran kritisnya soal karakter politisi partai yang jadi rahasia umum bahkan terdengar ‘sadis’.

Momen ini terekam dalam salah satu potongan video yang diunggah di media sosial saat Cinta ditanya penolakan tawaran sebagai politisi dan potensi bergabung dalam partai politik di masa mendatang.

“Never say never. Tentunya suatu hari nanti aku masuk ke politik dan menjadi politisi, i don’t know, i don’t say never,” ungkap Cinta membuka narasi opininya.

Cinta juga menjelaskan kalau terjun ke dunia politik bukan prioritasnya karena saat ini ia hanya ingin menerapkan filosofi hidup yang jauh dari kesan munafik.

“Cuman untuk sekarang salah satu filosofi hidup aku adalah aku berusaha sebaik mungkin untuk tidak menjadi seseorang yang munafik. Aku udah sering merasa kecewa dengan sosok-sosok politik yang aku lihat di luar sana,” jelas aktris 32 tahun tersebut.

Dalam unggahan akun Instagram @bankl1e tersebut, Cinta menuturkan pengalaman observasinya dari beberapa politisi yang omongan dan tindakannya berbeda. Cinta bahkan menyebut mereka seperti boneka.

“Karena kalau kita berbincang dengan mereka secara langsung kerasa banget mereka intelligent, open minded, punya values yang sangat setara dengan pemikiran anak muda zaman sekarang. Tapi pada eksekusinya, apa yang mereka katakan secara private dengan apa yang terjadi secara public ternyata jauh berbeda. Dan dari situ aku sadar oh ternyata mungkin banyak dari mereka adalah puppets,” tegas Cinta.

Meski terdengar cukup “sadis”, tapi pandangan Cinta tentang dunia politik memang relate. Ungkapan ini pun langsung memicu diskusi hangat di kalangan warganet, termasuk penilaian kalau Cinta sangat berani menyampaikan kebenaran, meski pahit.

Sejak lama, Cinta Laura dikenal sebagai publik figur yang nggak hanya mengandalkan popularitas. Ia menempuh pendidikan di Columbia University, Amerika Serikat, dengan prestasi akademik yang membanggakan.

Tampaknya, latar belakang ini membuat Cinta terbiasa berpikir kritis dan terbuka terhadap berbagai isu global. Nggak heran saat berbicara soal politik, Cinta mampu mengemas opininya dengan bahasa yang tegas, logis, dan menyentil.

Sindiran “Sadis” Bisa Jadi Ajang Refleksi untuk Politisi

Dalam pernyataannya, Cinta Laura jelas menyoroti perilaku politisi yang dinilai sering nggak konsisten. Mereka menampilkan wajah ramah di depan publik, tapi ternyata memiliki “agenda” tersembunyi.

Kata “puppets” atau boneka dengan pengendali tali jelas bukan istilah sembarangan. Cinta seolah menekankan kalau sosok politisi nggak punya kendali penuh atas keputusan yang mereka buat dan hanya menjalankan instruksi.

Frasa “munafik” dan “puppets” jelas bukan sekadar kritik ringan. Munculnya opini bahwa politisi menjalankan keputusan besar yang dikendalikan oleh pihak lain seharusnya menjadi ajang refleksi, terutama buat para wakil rakyat.

Reaksi Netizen: Salut dan Setuju

Pernyataan Cinta Laura yang tampaknya bersumber dari video lawas tadi pun langsung viral di media sosial. Banyak netizen justru merasa apa yang ia sampaikan merupakan realita yang masih berlaku sampai sekarang.

“TIDAK SALAH LAGI......SUPER DUPPER BENERRRR......,” tulis salah satu netizen menyetujui pandangan Cinta laura.

“Puppets.. lngsng ke pusat rasa sakit,” timpal yang lain.

“Untung cuma dibilang Puppets.... Harus nya dibilang pakai bahasa Indonesia langsung.... Boneka....,” balan netizen lainnya makin menohok.

“Kalau mbak cinta yg ke parlemen oke sih, pendidikan S2 luar negri empatinya juga oke ini baru cocok,” komentar netizen yang mendukung Cinta Laura maju ke parlemen.