Senin, 25 Juni 2018 | 08:13 WIB
Kecepatan dan kemauan move on setiap orang memang berbeda-beda. Ada yang bisa sukses move on dalam waktu semalam, ada yang butuh beberapa minggu, dan ada yang sampai hitungan bulan atau malah tahunan.
Kalau kamu butuh waktu 1-2 tahun mungkin masih wajar. Tapi bagaimana kalau lebih dari itu? Bagaimana kalau sudah lama putus tapi gagal move on melulu? Padahal mantan sudah bahagia dengan kehidupannya sendiri. Apa yang salah ya?
1. Kamu sebenarnya masih sakit hati dan dendam
Baca Juga: Mei 2024 Jadi Bulan Penuh Rintangan untuk 5 Zodiak Ini, Tetap Semangat!
Belum bisa move on bukan selalu berarti masih sayang, tetapi bisa juga karena memiliki dendam kesumat dengan mantan. Barangkali ada tingkah laku mantan yang masih kamu benci sampai sekarang. Kamu terus memikirkan bagaimana cara membalas dendam sehingga bayang-bayang mantan masih suka melintas di pikiranmu.
Kalau kamu sulit memaafkan dia, cukup ingat saja kelakuannya. Nyatanya, memang semakin kamu berusaha memaafkan dan melupakan, kamu malah semakin sulit move on. Yakinlah setelah beberapa waktu, ingatan tentang mantan tidak lagi terlihat menakutkan karena kamu sudah berhasil terbebas dari mimpi buruk itu.
Baca Juga: Keren! Brand Kosmetik asal Indonesia Ini Melebarkan Sayap ke Malaysia
2. Kamu menganggp putus sebagai kegagalan hidup
Karena sudah pernah gagal, kamu enggan menjalin hubungan baru karena takut gagal lagi. Kamu tidak mau sakit hati lagi.
Girls, perpisahan tidak selamanya buruk, justru menjadi awal untuk memperbaiki diri. Coba kamu analisa kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi agar bisa dihindari saat menjalin hubungan baru. Jadi, kegagalan akan membuatmu semakin kuat dan dewasa. Tapi tetap ya, dengan catatan kamu tidak mengulangi kesalahan yang sama.
3. Kamu tidak memiliki pelampiasan emosi yang tepat
Kamu memendam emosi terlalu lama. Akibatnya, segala ingatan tentang mantan membuatmu malas makan, susah tidur, atau juga mengurangi produktvitas di tempat kerja.
Jangan hanya dipendam. Kamu mesti melampiaskannya agar lega. Jadi segeralah hubungi sahabatmu lalu minta waktunya mendengarkan semua keluh kesahmu. Saat bertemu sahabat yang bisa kamu percaya, jangan gengsi untuk menangis. Menangis itu reaksi normal kita terhadap gejolak emosi yang menyesakkan. Jadi bukan berarti kamu lemah.
Tidak apa-apa kalau misalnya sahabatmu cuma diam tanpa memberikan nasihat. Kamu memang hanya butuh pendengar yang baik kan?
Setelah curhat dengan sahabat, kamu membutuhkan pelampiasan emosi lainnya. Kali ini cari kegiatan baru yang bermanfaat, misalnya ikut kelas olahraga, jalan-jalan, atau menekuni hobi. Semangat!
4. Kamu masih mengizinkan mantan kembali ke kehidupanmu lagi
“Aku cuma mau silaturahmi sama dia nggak putus juga kok.”
Kamu putus tapi masih stalking sosmed mantan, masih suka ngechat atau teleponan juga. Kadang juga masih mau diajak jalan bareng. Seriusan itu niatnya cuma menjaga silaturahmi? Bukan karena berharap balikan?
Saat dia kembali mengecewakanmu, bahkan setelah kalian tidak lagi terikat status apapun, kamu baru menyesal. Lalu kenapa kamu tetap mengizinkannya ada di kehidupanmu?
Baca Juga: 8 Arti Mimpi Buaya Putih, Bukan Pertanda Mistis
Mantan adalah masa lalu. Ingatlah, kalian tidak mungkin berpisah jika hubungan di kala itu baik-baik saja. Kalau dia masih mengisi hari-harimu, kamu mau gagal move on sampai kapan?