Dewiku.com - Baru-baru ini, dunia maya lagi rame banget bahas soal kabar dari Mutiara Annisa Baswedan, putri sulung Anies Baswedan, gara-gara ia menerima beasiswa LPDP buat melanjutkan studi S2 di Harvard University, Amerika Serikat.
Pengumuman itu ditulis Mutiara Baswedan di akun LinkedIn miliknya. Iya, dong, siapa yang nggak banga keterima di kampus bergengsi dunia yang pastinya nggak semua orang bisa tembus ke sana.
Masalahnya, netizen Indonesia langsung ribut.
“Lho, anak Anies kan dari keluarga mampu, kok masih dapet beasiswa negara?” begitu kira-kira celoteh warganet yang membanjiri lini masa media sosial.
Menilik dari aturan, LPDP sebenarnya tidak melarang orang dari keluarga mampu untuk daftar. Yang penting lolos seleksi akademik, administratif, dan program prakeberangkatan (PK).
Dan kabarnya, Mutiara lolos semua tahapan ini secara mandiri, bukan jalur privilege apalagi titipan.
Sosok intelektual Hasyim Muhammad sampai angkat bicara ngebahas ini. Dalam unggahannya di X, Hasyim menulis, “Apa salahnya orang yang kritis dengan pemerintah kemudian anaknya dapat beasiswa dari pemerintah? Apa dengan kritis kita kehilangan hak sebagai warga negara?”
Intinya, mau anak siapa pun, kalau lulus seleksi, ya sah-sah aja, dong, jadi awardee LPDP.
Hasyim langsung menjawab Kembali komentar tersebut,
“Ya Anda nggak paham aturan LPDP berarti. Lha memang aturannya begitu dari dulu, kok baru protes setelah putrinya Anies jadi penerima beasiswa?"
Baca Juga
-
Perpustakaan Parfum Pertama di Asia Ada di Jakarta, Lho! Tempat Wajib Buat Si Pencinta Wangi
-
Viral! Skin Cycling, Rahasia Kulit Mulus Cewek Korea Tanpa Perawatan Ribet
-
10 Cara Romantisasi Hidup ala Cewek Korea yang Viral di TikTok, Bikin Hidup Lebih Manis
-
Tak Sekadar Ganti Pembalut: 5 Kebiasaan Sehat Saat Menstruasi yang Sering Terlewat
-
Mager Bukan Malas, Tapi Self Love! Ini Alasan Kamu Perlu Slow Living Sesekali
-
Kalau Kamu Tokoh Drakor, Berdasarkan Zodiak Kamu Jadi Siapa?
Memang, sih, dari dulu LPDP nggak pakai syarat "tidak mampu" untuk para pendaftarnya. Selama kamu qualified dan bisa buktiin diri di seleksi ketatnya, ya lolos-lolos aja.
Faktanya, Mutiara Baswedan ini memang punya kualitas yang nggak asal-asalan. Dari SMA Labschool Kebayoran, pertukaran pelajar di Denmark, sampai aktif di National Model United Nations dan Duta Muda ASEAN, prestasinya bejibun.
Plus, dia juga lulusan FH UI dan pernah kerja di firma hukum top sebelum memutuskan lanjut S2 di Harvard, ambil Master of Education in Education Policy and Analysis — bidang yang relevan banget sama isu pendidikan di Indonesia.
Jangan lupa, Mutiara juga terlibat aktif di gerakan Indonesia Mengajar (yang dulu digagas ayahnya) sejak kecil.
Ia juga sudah pernah ikut turun lapangan ke Majene, Sulawesi Barat, waktu masih SMP.
Jadi soal kontribusi sosial, nggak bisa dibilang ‘anak sultan nganggur’ juga.
Kenapa Beasiswa LPDP Nggak Cuma Buat yang Nggak Mampu?
Selama ini, banyak orang mikir kalau LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) itu kayak program bantuan sosial alias “beasiswa buat yang nggak mampu secara finansial”. Padahal, nggak gitu konsepnya.
LPDP itu program negara yang tujuannya mencetak SDM terbaik buat Indonesia. Sederhananya, negara nyari orang-orang berbakat, berprestasi, dan punya potensi jadi pemimpin masa depan di bidang masing-masing.
Jadi, mau kamu anak konglomerat, anak pejabat, atau anak tukang becak, asal kamu bisa buktiin layak lewat proses seleksi ketat, kamu boleh banget dapet beasiswa ini.
Jadi, fokus LPDP bukan soal siapa yang “butuh uang untuk kuliah", tapi siapa yang pantas dibiayai untuk belajar ke luar negeri demi kemajuan bangsa.
Logika sederhananya: negara mau investasi ke siapa nih, biar nanti ilmunya balik buat Indonesia?
Makanya, dari awal di syarat pendaftaran LPDP, nggak ada poin “harus dari keluarga kurang mampu”.
Yang dinilai justru:
- Prestasi akademik dan non-akademik
- Karya tulis/essay visi-misi ke depan
- Leadership dan kontribusi sosial
- Rencana setelah lulus (harus bawa manfaat balik ke Indonesia)
- Letter of Acceptance (LoA)
Intinya: mau kamu anak orang kaya yang mampu mebayai sendiri kuiah di luar negeri, kalau kamu lolos semua ini dan dianggap layak buat dibiayai negara demi masa depan Indonesia, ya kamu pantas dapat LPDP.
Kenapa? Karena LPDP ingin balikin “hasil investasi” ke bangsa ini dalam bentuk impact, bukan kasihan. LPDP bukan charity, ini lebih mirip venture capital-nya pemerintah ke “startup” bernama anak muda Indonesia.
Dan faktanya? Banyak juga kok awardee LPDP dari kalangan biasa, bahkan kurang mampu, yang lolos, karena kualitas personal mereka.
Terkini
- Memilih Susu Pertumbuhan Anak: Tips untuk Orang Tua Masa Kini
- Kenapa Cewek Suka Mengingat-Ingat Kesalahan Pasangan? Ini Penjelasannya
- The Club Series: Kuas MUA Sporty-Luxury yang Bikin Makeup Auto Flawless
- Quality Time Ala Keluarga Modern: Nggak Perlu Jauh, yang Penting Bermakna
- Olahraga Makin Hits, Outfit Tetap Santun: Tren Sportwear Modest yang Lagi Naik Daun
- Ketika Kehamilan Datang Tanpa Diminta: Sunyi, Stigma, dan Ruang #SamaSamaAman yang Mesti Kita Ciptakan
- Semakin Dewasa, Circle Makin Kecil: Ternyata Ini Bukan Salah Siapa-Siapa
- Akses Layanan Kesehatan Kelas Dunia, Kini Lebih Dekat untuk Keluarga Indonesia
- Seventh Anniversary, Noera Beauty Rilis Sunscreen Physical dengan Formula Baru yang Inovatif
- Regenerative Beauty: Tren Baru yang Bikin Kulit Glowing Alami Tanpa Kesan 'Diisi'