Dewiku.com - Mimpi kuliah di luar negeri bukan lagi sekadar angan, apalagi kalau kamu punya strategi yang tepat—terutama dalam menulis esai beasiswa. Buat banyak pelamar, esai adalah tiket utama untuk membuktikan kualitas diri. Tapi gimana sih cara bikin esai yang bisa bikin panelis jatuh hati, kayak yang dilakukan Maudy Ayunda?
Ya, di balik gemerlap dunia hiburan, Maudy Ayunda ternyata punya sisi akademis yang luar biasa. Dalam podcast bareng Raditya Dika, Maudy curhat tentang pengalaman menulis esai saat kuliah di University of Oxford, Inggris.
Buat yang selama ini cuma tahu Maudy dari film dan musik, kamu mungkin bakal kaget: karena dia sempat “tergagap” saat pertama kali harus menulis esai tanpa arahan jelas dari dosen.
Di Oxford, mahasiswa diberi kebebasan penuh memilih topik, membaca buku sendiri, dan menyusun argumen dalam esai sepanjang 2000 kata.
“Awalnya berat, tapi lama-lama nagih,” kata Maudy.
Buat Maudy, menulis esai bukan sekadar tugas kampus. Itu jadi momen di mana dia bisa benar-benar tenggelam dalam proses belajar yang intens dan menyenangkan.
Bahkan, dia menyebut sekolah sebagai “tempat bermain”—pelarian dari dunia entertainment yang penuh tekanan. Dari cerita Maudy, kita bisa belajar bahwa menulis esai untuk studi ke luar negeri memang butuh kemandirian, disiplin, dan antusiasme tinggi.
Nah, kalau kamu juga bermimpi kuliah di kampus luar negeri, tips berikut ini bisa bantu kamu bikin esai beasiswa yang kece dan meyakinkan.
Tips Menulis Esai untuk Beasiswa Kuliah ke Luar Negeri
1. Kenali dulu siapa pemberi beasiswanya
Baca Juga
-
Viral Suami Nikah Pakai Kostum Superhero, Bukti Cowok Juga Punya Wedding Dream
-
Dilema Cewek Masa Kini: Nikah Dulu Apa Sukses Dulu? Ini Pertimbangannya!
-
Suka Masuk Angin Abis Naik Motor? Bisa Jadi Kamu Lupa Lakukan Ini!
-
Stop Cari Validasi di Medsos! Ini 7 Cara Bangun Inner Confidence ala Cewek Kuat
-
Annie Moon Pilih Jalannya Sendiri! Debut di ALLDAY PROJECT Meski Tanpa Restu Keluarga
-
Kekepoan Netizen Terjawab, Nadya Pasha Sebut Indra Bruggman Sebagai "Bebeh Acyu"
Setiap beasiswa punya nilai dan misi berbeda. Misalnya, ada yang fokus ke kontribusi sosial, ada juga yang mengutamakan potensi akademis. Jadi, pahami betul lembaganya sebelum mulai menulis supaya esai kamu bisa nyambung dengan visi mereka.
2. Bikin outline sebelum ngetik
Langsung nulis tanpa kerangka bikin esai rawan loncat-loncat dan gak fokus. Jadi, susun dulu kerangkanya: pembuka – isi – penutup. Ini bikin proses nulis lebih cepat dan hasilnya lebih rapi.
3. Mulai dengan pembuka yang nyantol
Pendahuluan itu penting banget! Bisa pakai cerita pribadi, kutipan, atau pertanyaan menarik biar pembaca langsung tertarik. Jangan asal tempel salam pembuka standar aja, ya.
4. Tulis pencapaian dengan konteks yang relevan
Jangan sekadar nyebutin ranking atau nilai. Ceritain juga kenapa pencapaian itu penting buat kamu, dan gimana itu bantu kamu berkembang. Fokus ke kualitas, bukan kuantitas.
5. Jelaskan tujuan akademik dan karier kamu
Kamu mau kuliah jurusan apa? Kenapa pilih bidang itu? Apa yang pengen kamu capai? Ini penting banget, karena panel seleksi pengen tahu apakah kamu punya rencana yang jelas.
6. Tunjukkan siapa dirimu sebenarnya
Esai beasiswa bukan CV. Jadi, jangan takut menampilkan sisi personal kamu. Ceritain pengalaman yang membentuk kamu jadi orang seperti sekarang, dan bagaimana kamu menghadapi tantangan.
7. Jelaskan kamu bisa kontribusi apa
Jangan cuma mikirin kamu bakal dapet apa dari beasiswa, tapi juga kamu bisa kasih apa. Entah itu kontribusi ke kampus, ke komunitas, atau ke negara asal kamu. Ini bisa jadi nilai plus besar!
8. Akhiri dengan penutup yang kuat dan optimis
Di bagian akhir, yakinkan mereka kenapa kamu layak dapet beasiswa itu. Jangan ulang-ulang poin sebelumnya, tapi simpulkan dengan cara yang percaya diri dan jelas.
9. Jangan malas revisi!
Cek ejaan, grammar, dan alur cerita. Jangan ragu minta pendapat dari orang lain juga. Kadang kita gak sadar kalau ada kalimat yang ambigu atau kurang jelas.
10. Pakai bahasa yang jelas dan formal
Esai kamu harus enak dibaca dan tetap profesional. Hindari kalimat berbelit atau singkatan aneh. Keep it simple, clear, and smart.
Cerita Maudy Ayunda soal menulis esai di Oxford ngajarin kita satu hal: belajar bisa jadi menyenangkan kalau kita punya kebebasan untuk eksplorasi dan berkembang. Dan kalau kamu punya mimpi kuliah di luar negeri, mulailah dengan menulis esai yang tulus, kuat, dan mencerminkan siapa dirimu sebenarnya. Siapa tahu, kamu jadi next Maudy yang bikin Indonesia bangga!
Terkini
- Memilih Susu Pertumbuhan Anak: Tips untuk Orang Tua Masa Kini
- Kenapa Cewek Suka Mengingat-Ingat Kesalahan Pasangan? Ini Penjelasannya
- The Club Series: Kuas MUA Sporty-Luxury yang Bikin Makeup Auto Flawless
- Quality Time Ala Keluarga Modern: Nggak Perlu Jauh, yang Penting Bermakna
- Olahraga Makin Hits, Outfit Tetap Santun: Tren Sportwear Modest yang Lagi Naik Daun
- Ketika Kehamilan Datang Tanpa Diminta: Sunyi, Stigma, dan Ruang #SamaSamaAman yang Mesti Kita Ciptakan
- Semakin Dewasa, Circle Makin Kecil: Ternyata Ini Bukan Salah Siapa-Siapa
- Akses Layanan Kesehatan Kelas Dunia, Kini Lebih Dekat untuk Keluarga Indonesia
- Seventh Anniversary, Noera Beauty Rilis Sunscreen Physical dengan Formula Baru yang Inovatif
- Regenerative Beauty: Tren Baru yang Bikin Kulit Glowing Alami Tanpa Kesan 'Diisi'