Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Semangat kewirausahaan mahasiswa sudah semestinya mendapat dukungan optimal. Harapannya, hal tersebut bisa menjadi salah satu cara untuk mengurangi angka pengangguran.
Terkait hal itu, kalangan dunia usaha dan perguruan tinggi di Aceh sepakat untuk membantu menyelesaikan persoalan pengangguran dengan meningkatkan semangat kewirausahaan, khusus di kalangan mahasiswa melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Mandiri.
Kesepakatan itu tertuang dalam Nota Harapan Bersama yang ditandatangani Aceh di akhir acara Multi-Stakeholders Dialogue (MSD), beberapa waktu lalu. Acara yang diselenggarakan oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah XIII bekerja sama dengan Kampus Merdeka Mandiri (KMM), Pelaksana Pusat Kampus Merdeka (PPKM) ini, diikuti 10 perwakilan dunia usaha dan organisasi serta 17 perwakilan dari 12 perguruan tinggi di Provinsi Aceh.
"Kami menyelenggarakan MSD untuk mempertemukan perguruan tinggi dengan para pihak yang berpotensi untuk bisa menjadi mitra bagi perguruan tinggi untuk dapat menjalankan MBKM secara mandiri," kata Niki Prastomo, manajer KMM, dikutip dari siaran pers yang diterima Dewiku.com, Jumat (5/7/2024).
Baca Juga
Jika dijalankan dengan baik, program MBKM kewirausahaan bisa berdampak besar lagi. Mahasiswa tentu sendiri berpeluang untuk belajar menjadi wirausahawan.
"Tapi dampak yang lebih langsung adalah jika mahasiswa ber-MBKM dengan membantu UMKM mengakselerasi usaha mereka. Usaha-usaha mereka berpotensi untuk menjadi besar, dan kemudian bisa segera merekrut tenaga-tenaga baru," kata Niki.
MSD diselenggarakan untuk mempertemukan para pihak, yakni perguruan tinggi, pemerintah, sektor bisnis, dan organisasi kemasyarakatan. Tujuannya agar bisa duduk bersama mendiskusikan rencana kerja sama untuk menyelesaikan berbagai persoalan di lingkungan mereka. Luaran dari MSD adalah rencana kegiatan MBKM yang akan dijalankan bersama sehingga menghasilkan dampak yang terukur dan berkelanjutan.
Kepala Bagian Umum LLDikti Wilayah XIII, Syafi’i mengatakan bahwa MSD diperlukan agar perguruan tinggi dan masyarakat bisa berdiskusi tentang apa yang bisa dilakukan bersama dalam kegiatan MBKM.
"Kami berharap, diskusi ini dapat menghasilkan bukan hanya gagasan, tetapi melahirkan kegiatan, yang bermanfaat bukan hanya bagi mahasiswa, melainkan dan terutama bagi masyarakat Aceh," ujarnya.
Terkini
- #IndonesiaGelap: Saat Ribuan Massa Tuntut Pemerintah Tak Mainkan Kebijakan
- Dilema Suami dalam Poligami: Perasaan Bersalah yang Tak Berujung
- 1001 Nights of Ramadan Sedayu, Tawarkan Menu Iftar dari Berbagai Negara
- 13 Tahun Topotels: Menapaki Jejak, Merajut Cerita, dan Menatap Masa Depan
- Lipstick Effect: Fenomena Aneh yang Bikin Orang Tetap Belanja di Tengah Krisis
- Mengenal Sosok Sherly Tjoanda: Minta Doa Restu dari Mendiang Suami Sebelum Dilantik Jadi Gubernur Maluku Utara
- Mengenal Fafo Parenting, Gaya Pengasuhan yang Lagi Viral: Apa Kata Ahli?
- Adakah Dampak Cancel Culture dalam Tragedi Kematian Kim Sae Ron?
- Hati-Hati Humblebragging: Fenomena Pamer Halus di Balik Kedok Rendah Hati
- Fenomena Sadfishing, Tren Pamer Air Mata di Media Sosial