Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Periode emas yang menentukan masa depan anak adalah 1000 hari pertama kehidupan (HPK). Orang tua hendaknya mengoptimalkan periode krusial ini demi tumbuh kembang anak.
"Masa 1000 HPK adalah masa di mana perkembangan otak dan organ tubuh yang paling pesat. Di masa ini, sekitar 80% sel saraf otak sudah selesai terbentuk dan merupakan masa yang sangat penting dalam perkembangan anak, di mana pondasi untuk kecerdasan, emosional, dan sosial anak terbentuk," ungkap dr. Muliaman Mansyur, Head of Medical KALBE Nutritionals, dikutip dari siaran pers yang diterima Dewiku.com, Selasa (30/7/2024).
Sang dokter juga mengatakan, "Stimulasi dan nutrisi yang tepat selama periode ini sangat penting untuk mencapai potensi maksimal anak. Menyadarkan orang tua tentang pentingnya memberikan perhatian selama 1000 HPK adalah kunci untuk memastikan tumbuh kembang anak yang optimal."
Baca Juga
Sebagai simbolisasi dukungan pada peran orang tua di 1000 HPK, KALBE Nutritionals dan Morinaga tengah mengumpulkan 1.000 kisah inspiratif dari orang tua tentang bagaimana Morinaga membantu mereka dalam mengoptimalkan 1000 HPK anak mereka.
Para orang tua dapat memberikan inspirasi ke orang tua lainnya dengan berpartisipasi dalam #1000CeritaBunda Bersama Morinaga. Bagikan cerita 1000 Hari Pertama Kehidupan Si Kecil dengan menggunakan template 'Add Yours' dari Instagram @morinaga.id.
Program ini berlangsung mulai 24 Juli hingga 24 Agustus 2024. Sebanyak lima orang tua beruntung akan mendapat hadiah menarik dari Oxone Indonesia dan produk Morinaga senilai Rp5 juta.
Sementara itu, Reisa Broto Asmoro, seorang mominfluencer dan dokter yang aktif mengedukasi masyarakat terkait gaya hidup sehat, menyetujui pentingnya peran orang tua di masa 1000 HPK.
"Menemani anak bertumbuh merupakan pengalaman istimewa, tak terlupakan, dan tidak dapat diulangi oleh orang tua," ujarnya.
"Karena itu, menarik sekali jika ada wadah untuk mengumpulkan kisah-kisah manis ini dan dapat membaca pengalaman orang tua lain untuk menjadi pembelajaran, juga hiburan," imbuhnya.
Terkini
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat