Rabu, 16 Oktober 2024 | 15:35 WIB
Bias gender masih kerap dialami perempuan saat berupaya mengembangkan diri. Diskriminasi bahkan dapat terjadi ketika perempuan mengikuti sebuah organisasi.
Pengalaman tak menyenangkan juga sempat dialami Ririn, founder komunitas Woman Choice. Ririn resah karena kurangnya kesempatan bagi perempuan untuk memimpin, terutama dalam organisasi kampus yang pernah dia ikuti. Kegelisahan itu yang mendorongnya membentuk Woman Choice bersama Syarifah Aulia pada 7 Maret 2022, yakni tepat sebelum peringatan International Women’s Day (IWD).
"Woman Choice adalah komunitas perempuan yang menyediakan ruang bagi seluruh perempuan untuk tumbuh dan mengembangkan diri mereka, khususnya dalam pemberdayaan diri dan karier," ungkap Syarifah Aulia selaku General Manager Woman Choice, dikutip dari Suara.com, Rabu (16/10/2024).
Baca Juga: Jangan Sembarangan! 8 Langkah Cerdas Memilih Klinik Kecantikan yang Aman dan Terpercaya
Loading...
Aulia mengungkapkan, Women Choice bukan hanya sebagai ruang bertumbuh, melainkan juga memberikan dampak lebih luas bagi orang lain yang membuat perubahan besar.
Kendati tak ada perencanaan yang sangat sistematis, hari berdirinya Woman Choice bertepatan dengan IWD merupakan wujud komitmen komunitas ini dalam memperjuangkan kesetaraan gender.
Baca Juga: Womens March Jakarta 2024: Ribuan Suara Tuntut Akhiri Diskriminasi dan Patriarki
"Kami ingin menjadikan IWD sebagai momen selebrasi yang bertepatan dengan perayaan di seluruh dunia," tutur Aulia.
Woman Choice kini memiliki berbagai program inspiratif, seperti First Class dan Upgrading Class. First Class merupakan webinar rutin bagi anggota internal maupun eksternal serta mengangkat topik seputar karier, public speaking, hingga mentoring. Sementara, Upgrading Class khusus untuk anggota Woman Choice serta menghadirkan narasumber ahli dan aktif berkolaborasi dengan berbagai pihak.
"Meskipun awalnya semuanya berbasis online, kini kami sudah menyebar ke seluruh Indonesia, bahkan ada anggota di luar negeri. Namun, mayoritas anggota kami berada di Jakarta dan Makassar," kata Manager Partnership Woman Choice, Zalfa.
Loading...
Woman Choice berupaya mendobrak dominasi patriarki dan stereotip yang selalu menggaungkan bahwa perempuan mestinya di rumah saja, sementara laki-laki mencari nafkah. Komunitas ini juga menaruh perhatian khusus pada kasus kekerasan seksual terhadap perempuan.
"Masih banyak kasus kekerasan seksual yang belum terselesaikan dan korban sering kali menghadapi sanksi sosial yang berat. Itulah mengapa kami menandatangani spanduk sebagai bentuk komitmen untuk tidak mentolerir kekerasan seksual terhadap perempuan," ujar Aulia.
Aulia pun berharap Woman Choice terus tumbuh, memberikan kepercayaan diri bagi perempuan untuk berdaya, dan lebih bermanfaat bagi masyarakat.
Baca Juga: Orang Tua Bicara: Program Makan Siang Gratis Harus Lebih Tepat Sasaran!
"Semoga Woman Choice terus memberikan manfaat bagi sekitar dan semakin berkembang di masa depan," tandas Aulia.