Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Jika selama ini kamu hanya memperhatikan wajahmu, kini sudah saatnya kamu memberikan perhatian lebih pada bagian lain, seperti leher, punggung, lutut, siku dan tumit.
Bukan tanpa alasan, bagian yang disebutkan di atas tadi sering terlupakan dan jarang mendapat perhatian, akibatnya sering terlihat kusam dan mengganggu penampilan.
Lalu seperti apa perawatan lima bagian tubuh yang sudah disebutkan di atas? Simak tips dari dewiku.com berikut ini.
Leher
Baca Juga
Bagian bawah wajah ini sring luput dari perhatian, padahal leher yang kusam sangat menggangu penampilan. Cara perawatan leher yang baik adalah dengan scrubing dua kali seminggu untuk membersihkan daerah lipatan karena biasanya di daerah tersebut sering terdapat penumpukan kotoran. Jika dibiarkan terlalu lama kotoran akan berkerak dan susah dibersihkan. Nggak mau kan, lehermu jadi penuh kotoran?
Leher/pinterest.com
Punggung
Punggung adalah salah satu bagian tubuh yang sering berkeringat, jadi sudah seharusnya bagian ini mendapat perhatian lebih. Tidak ada solusi lain yang lebih baik untuk merewat punggung selain rajin melakukan scrubing. Scrub bisa mengangkat kotoran di punggung dengan cepat.
Punggung/pinterest.com
Lutut
Lutut adalah salah satu bagian lipatan yang sering menggangu penampilan. Lutut yang tidak dirawat akan menjadi kering dan terlihat seperti berkerak dan menghitam. Oleh karena itu lutut juga harus sering diberi lotion untuk mengembalikan kelembapan alaminya. Lotion dengan konsentrasi tinggi sangat direkomndasikan untuk lutut yang sangat kering. Oleskan lotion pada lutut yang setengah basah dan biarkan menyerap dengan alami.
Lutut/pinterest.com
Siku
Sama seperti lutut, daerah siku juga layak mendapat perawatan ekstra. Seringkali kita merasa nggak pede dengan siku yang menghitam dan ingin memutihkannya. Sayangnya, bagian lipatan seperti siku dan lutut tidak bisa diputihkan karena sudah kodratnya seperti itu. Kulit yang terlipat memang memiliki desain khusus yang agak tebal, fungsinya agar fleksibel ketika melakukan gerakan membuka dan menutup. Satu-satunya cara untuk membuat siku terlihat indah adalah rajin memberikan pelembap sehinggga tidak kering.
Namun jika penumpukan sel kulit mati di daerah siku dan lututmu sudah sangat menggangu, kamu bisa menggosoknya dengan buah lemon yang sudah dibelah terlebih dahulu. Jika dilakukan secara rutin, maka kulit hitam di siku dan lututmu akan kembali normal.
Siku/pinterest.com
Tumit
Bagian ini sering menjadi musuh besar wanita. Tumit yang kering dan pecah-pecah sangat merusak penampilan, apalagi jika kita ingin tampil dengan alas kaki terbuka. Duh, tingkat percaya diri menjadi runtuh seketika. Tenang ya cantik, saat ini sudah banyak cream foot yang dipasarkan dari berbagai merk skincare.
Kamu bisa memilih cream yang memiliki tingkat kelembapan tinggi untuk menghindarinya dari kekeringan. Kamu juga harus rutin mengekfoliasi kulit disekitar tumit agar sel kulit mati tidak menumpuk. Batu apung bisa kamu jadikan alternatif untuk mengangkat kulit mati, tapi gosokkan dengan lembut saja ya, agar tidak menyebabkan luka. Kamu bisa merendam kaki dalam air hangat yang dicampur minyak zaitun untuk melunakkan kulit sebelum dieksfoliasi dengan batu apung. Selamat mencoba ya cantik.
Tumit/pinterest.com
Terkini
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Angkat Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?