
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Kalau bibir sudah mulai kering, biasanya kulit bibir akan mengelupas dan terlihat pecah-pecah. Alih-alih mengoleskan lip bam, mengelupas kulit bibir kering jadi begitu menggiurkan. Tapi girls, jangan lakukan lagi, karena mengelupas kulit bibir yang kering itu bahaya.

1. Iritasi dan luka
Kalau kamu berpikir dengan mengelupas kulit kering itu akan menghilang, kamu salah, karena hal itu akan membuat bibir terluka, perih dan warnanya nggak merata. Ingat bahwa kulit bibir sangatlah tipis dan sensitif.
2. Bibir menghitam
Jangan heran kalau kemudian bibir kamu menghitam, karena bekas luka dari kulit bibir kering yang mengelupas itulah sebabnya. Bibir yang terluka dan iritasi rentan menyebabkan warna bibir jadi lebih gelap dan nggak cantik lagi.
3. Lipstik nggak nempel
Ketika kulit bibir sering dikelupas, permukaan bibir menjadi nggak rata. Hal itu akan menyulitkan pengaplikasian produk perona bibir seperti lipstik. Warna lipstik pun nggak akan menempel sempurna.
Baca Juga
Itulah 3 bahaya yang disebabkan oleh kebiasaan mengelupas kulit bibir kering. Kebiasaan sepele tersebut rupanya bisa memperburuk tampilan bibir. Maka dari itu perbanyak minum air dan oleskan lip balm ya!
Tag
Terkini
- Solusi Rambut Sehat dan Berkilau dengan Naturica, Wajib Coba!
- Vulnerable atau Oversharing? Menakar Batas Cerita Perempuan di Dunia Maya
- Merayakan Cinta Lewat Lagu, KOSTCON 2025 Hadirkan Konser OST K-Drama Pertama dan Terbesar
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif