fashion-beauty

Vampire Facial Kabarnya Bisa Picu HIV dan Hepatitis

Jangan sampai niat awal ingin cantik tapi malah sakit.

Tinwarotul Fatonah
Senin, 17 September 2018 | 11:45 WIB

Semenjak beberapa tahun lalu dilakukan oleh Kim Kardashian, Vampire facial treatment semakin populer dan mulai meramaikan klinik-klinik kecantikan dunia, termasuk Indonesia.

Perawatan wajah dengan darah ini diklaim dapat mengurangi keriput dan masalah penuaan. Namun sayangnya, baru-baru ini Departemen Kesehatan di Meksiko mengeluarkan pernyataan bahwa perawatan vampire facial treatment atau dalam bahasa medis disebut platelet rich plasma (PRP), bisa memicu munculnya infeksi darah, termasuk HIV dan hepatitis.

Vampire Facial. (Pinterest)

Para ahli menduga, HIV atau hepatitis dapat menyebar ke tubuh seseorang karena praktik yang nggak aman, khususnya dalam penggunaan jarum suntik.

Baca Juga: 8 Arti Mimpi Punya Tas Mewah, Simbol Hasil Kerja Keras

Dilansir dari Allure, ada dua kemungkinan mengapa hal ini bisa terjadi.

''Mereka mungkin mengambil darah dari lebih dari satu orang pada saat yang sama dan melintasi sampel - yang berarti produk darah yang diambil dari satu orang digunakan pada orang lain,'' kata Doris Day, seorang dokter kulit bersertifikat di New York City kepada Allure.

''Kemungkinan lain adalah bahwa perangkat microneedling tidak disterilkan dengan benar setelah digunakan, dan material PRP terkontaminasi perangkat dan dipindahkan ke klien berikutnya,'' lanjutnya.

Baca Juga: 4 Lip Liner yang Harganya Kurang dari Rp100 Ribu, Produk Brand Lokal

Sebagai gambaran, prosedur vampire facial sendiri melewati dua tahapan. Pertama-tama, terapis akan mengambil darah di tubuh pasien yang kemudian diproses untuk memisahkan sel darah merah dengan plasma yang kaya trombosit dan faktor pertumbuhan untuk merangsang kolagen. Kemudian, plasma tersebut disuntikkan kembali ke wajah.

Menurut Doris Day, sebenarnya vampire facial merupakan metode perawatan dengan prosedur yang sangat aman jika dilakukan dengan benar.

Tapi risiko seperti infeksi, jaringan parut, dan kontaminasi tetap bisa terjadi jika perangkat nggak disterilkan dengan benar dsaat digunakan.

Sebab, setiap prosedur microneedling, termasuk PRP facial, dianggap sebagai prosedur medis. Jadi sangat penting untuk mengunjungi dokter kulit bersertifikat atau ahli bedah plastik untuk perawatan ini.

Untuk meneliti lebih jauh hal ini, Departemen Kesehatan New Mexico akhirnya memutuskan menutup gerai kecantikan yang menawarkan prosedur ini dan meminta semua orang yang melakukan prosedur pada bulan Mei dan Juni untuk melakukan tes HIV, Hepatitis B, dan Hepatitis C di Kantor Kesehatan Umum Midtown.

Baca Juga: Bingung Cari Non-comedogenic Moisturizer? Ini Rekomendasinya

Jadi Girls, ada baiknya sebelum melakukan perawatan kecantikan apapun, selalu periksa kualitas klinik terkait ya.

fashion-beauty

Bingung Cari Non-comedogenic Moisturizer? Ini Rekomendasinya

Moisturizer berikut ini diklaim tidak menyumbat pori-pori.

fashion-beauty

Jalan-Jalan ke Korea, Tas Mini Caca Tengker Bikin Penasaran

Tas yang dikenakan Caca Tengker sukses mencuri perhatian.

fashion-beauty

Rekomendasi 4 Lip Oil Harga Terjangkau, Mulai dari Rp15 Ribuan

Biarpun harganya terjangkau, lip oil di bawah ini tetap terbukti berkualitas.

fashion-beauty

5 Tas Mewah Bridesmaid Mahalini, Hampir Semuanya Dior

Gaya bridesmaid Mahalini tak lepas dari sorotan publik.

fashion-beauty

Cincin Kawin Rizky Febian dan Mahalini Curi Atensi, Desainnya Bikin Jatuh Hati

Cincin pernikahan Rizky Febian dan Mahalini didesain khusus sesuai kepribadian kedua mempelai.