Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Max Factor adalah seorang ahli kimia, pembuat wig, kosmetik, dan pengusaha, yang lahir pada tahun 1872. Ia juga dikenal sebagai pendiri Max Factor & Company.
Ketika berusia 9 tahun, Max Factor sudah berada di industri kecantikan. Kala itu, dia magang menjadi pembuat wig dan kosmetik di kota kelahirannya, Lodz, Polandia. Pada usia 14 tahun, ia bekerja di Moskow sebagai pembuat wig dan kosmetik untuk Grand Opera Kekaisaran Rusia.
Dilansir dari The Vintage News, setelah beberapa tahun menghabiskan waktu untuk wajib militer sebagai tentara, Max mulai menjual krim buatan tangan, parfum, dan wig karyanya sendiri. Max Factor mulai mendapatkan nama untuk dirinya sendiri ketika rombongan akting bepergian mengenakan kosmetik yang ia buat saat tampil untuk bangsawan Rusia.
Tahun 1904, Max Factor dan istrinya memutuskan untuk pindah ke Amerika karena khawatir akan adanya peningkatan sentimen anti Yahudi di Rusia. Ia dan keluarganya pindah ke Los Angeles, berharap bisa terus memproduksi wig dan kosmetik buatan khusus untuk industri film.
Baca Juga
Max Factor mendirikan sebuah kerajaan kosmetik ketika ia mengembangkan formula untuk greasepaint yang digunakan aktor film. Dari situ lah dia menghasilkan pundi-pundi kekayaan.
Formula greasepaint ala Max Factor menjadi sangat populer di kalangan artis. Sejak itu, ia mengembangkan lip gloss dan pensil alis juga.
Max Factor kemudian mulai memasarkan kosmetiknya kepada wanita di luar industri film. Para konsumen diyakinkan bahwa mereka bisa terlihat seperti bintang favoritnya.
Perjalanan evolusi makeup
Wanita telah menggunakan kosmetik untuk meningkatkan penampilan mereka selama ribuan tahun yang lalu. Pada zaman dahulu, semua orang memakai bahan alami untuk perawatan kulit dan kosmetik.
Menurut info kosmetika, orang mesir Kuno menggunakan minyak beraroma untuk melindungi kulit mereka dari matahari dan angin sejak 10.000 SM. Selain itu, mereka juga berusaha menutupi bau badan dengan cara yang sama.
Pada masa itu, mereka menggunakan aroma seperti lavender, peppermint, cedar, dan rosemary. Mereka menghasilkan krim dan parfum dengan mencampurkan wewangian itu dengan minyak aloe, zaitun, wijen, atau almond.
Pada 3000 SM, orang Cina mulai mewarnai kuku. Mereka membikin cat kuku dengan menggunakan campuran permen karet Arab, telur, gelatin, dan lilin lebah.
Warna yang mereka gunakan pada masa itu menunjukkan status sosial. Dinasti Chou mengenakan emas atau perak. Bangsawan berikutnya bisa memakai warna hitam atau merah. Kelas bawah dilarang keras memakai warna terang pada kuku.
Antara tahun 1200 dan 1600, semakin banyak wanita dan pria kelas atas di seluruh Eropa yang mulai menggunakan kosmetik. Orang-orang yang kembali dari Perang Salib membawa parfum dari Timur Tengah. Itulah awal dari berkembangnya Prancis dan Italia sebagai pusat produksi kosmetik.
Selama abad ke-20. penggunaan kosmetik menjadi semakin umum dan dapat diakses oleh wanita dari semua lapisan masyarakat. Evolusi makeup ini disebarkan oleh budaya pop dan orang-orang seperti Max Factor.
Tag
Terkini
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat
- Working Holiday Visa Australia: Tiket Emas untuk Kerja dan Hidup di Luar Negeri