Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Para pelaku industri fesyen nampaknya semakin fokus pada isu lingkungan. Kini banyak inovasi yang muncul untuk menyiasati masalah tersebut, tak terkecuali inovasi dari sebuah brand hijab pertama di Belanda bernama Sadoq.
Dalam website resmi Sadoq, tertulis bahwa ia menjadi merek pertama yang membuat hijab dengan bahan serat bambu. Ada dua alasan utama kenapa serat bambu dipilih, yakni karena lingkungan sekaligus membantu merawat rambut jadi lebih lembut.
Selain dua alasan tersebut, kain yang terbuat dari bambu juga diklaim dapat menyerap keringat dan menghilangkan bau dengan baik. Serat bambu juga bisa menjadi penangkal sinar ultraviolet sehingga melindungi kulit.
Nama Sadoq sendiri diambil dari nama sang owner, yakni Loubna Sadoq. Meski ia sendiri belum berhijab, wanita muslim ini punya perhatian khusus untuk menyediakan hijab berkualitas tinggi untuk muslimah Belanda sekaligus ramah lingkungan.
Baca Juga
Selain memakai serat bambu, Sadoq juga menggunakan kain katun serta sutera eksklusif, sehingga membuatnya sangat nyaman digunakan saat cuaca panas sekalipun.
Hampir semua scarf yang diproduksi berbentuk shawl atau pashmina. Tidak lupa ada beberapa detail tambahan seperti payet mutiara yang imut, tassel, hingga lasser cut. Sadoq menyasar para muslimah yang ingin tampil elegan dan stylish.
Selain pashmina, salah satu produk Sadoq yang terkenal adalah 'hicap' atau 'hijab cap'. Hijab yang berupa paduan topi baseball dan shawl ini sempat dipakai Lindsay Lohan beberapa waktu lalu, tepatnya dalam rangkaian acara London Modest Fashion Week 2018.
Sejak saat itu, brand Sadoq jadi makin populer.
Selain Lindsay Lohan, figur publik lain yang pernah memakai hijab Sadoq adalah Halima Aden dan Ruba Zai. Tertarik memilikinya? Hijab Sadoq dibanderol mulai harga Euro 29.95 atau Rp 520 ribuan.
Terkini
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat
- Working Holiday Visa Australia: Tiket Emas untuk Kerja dan Hidup di Luar Negeri