Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Sarung telah menjadi salah satu ikon budaya fesyen di Indonesia. Sarung sangatlah multifungsi dan populer. Bukan hanya digunakan saat kegiatan keagamaan, sarung juga jadi andalan untuk menemani aktivitas sehari-hari, bahkan saat pergi ke pesta.
Jenis sarung yang paling populer di Indonesia adalah berbahan polyester yang licin dan ringan. Sayangnya, sarung jenis ini tidak mampu menyerap keringan dengan baik seperti katun.
Melihat kondisi tersebut, inovasi sarung denim pun muncul. Namun, tekstur bahan sarung ini tidak kasar dan berat seperti denim pada umumnya.
Produsen sarung denim tersebut adalah Apac Inti Corpora. Denim yang dimaksud di sini adalah kain yang terbuat dari katun nan lembut dan diimpor langsung dari Amerika Serikat.
Baca Juga
Apac Inti Corpora menggunakan dropel, yakni katun berteknologi tinggi dari Cotton USA.
''Katun ini adalah kain anti air dan noda yang menjaga kelembutan dan breathability, memungkinkan pengguna tetap merasa bersih dan nyaman," ujar Ivana Noor, Assistant Program Representative Indonesia Cotton Council International, seperti dilansir dari Suara.com, Kamis (25/10/2018) kemarin.
Sarung denim tersedia dalam beberapa warna, seperti biru dan abu-abu. Kalau kamu tertarik memilikinya, harganya cuma Rp 120 ribu, lho.
Terkini
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat