Model Jessica Hart Tidak Malu Punya Celah Gigi

Dewiku.com - Mungkin sebagian besar orang masih berpikir bahwa menjadi model diharuskan punya fisik sempurna. Padahal tidak selalu begitu. Kekurangan nyatanya bisa diubah menjadi kelebihan, contohnya model Jessica Hart.

Model berusia 32 tahun ini tidak pernah merasa malu memiliki gap atau celah di antara dua gigi kelincinya. Ia pun mengakui bahwa pada awal karir fesyennya, dia bahkan diberitahu untuk tidak mengubah apapun tentang gigi dan senyum khasnya itu.

Dilansir dari Asia One, dalam sebuah wawancara dengan Rosie Huntington-Whitley untuk Rosie Inc., dia berkata bahwa pihak agensi yang mengontraknya mengatakan kalau Jessica tidak dibolehkan menutup celah giginya.

''Itu salah satu dari hal-hal yang begitu biasa bagiku. Aku tidak pernah merasa itu seperti sesuatu yang membuatku malu atau perlu 'diperbaiki'.''

Bintang itu percaya bahwa salah satu pelajaran kecantikan terbesar yang dia pelajari sepanjang kariernya adalah untuk 'menonjolkan fitur alami' daripada menutupi mereka dengan makeup.

''Itulah salah satu trik yang saya pelajari di kursi rias, selalu bekerja dengan apa yang kamu miliki dan soroti fitur alamimu daripada mencoba menyembunyikannya,'' ungkap Jessica.

''Jika kamu memiliki alis lebat, tunjukkanlah. Jika kamu memiliki pipi kemerahan, coba pelajari warna-warna yang cocok untukmu. Jauh lebih mudah setelah mengenal diri sendiri,'' tambahnya.

Model tersebut mengakui bahwa dia paling percaya diri ketika berada di sekitar keluarganya dan tidak peduli dengan apa yang dipikirkan orang lain. Keluarga adalah suporter terbesar di hidupnya.

''Saya mendapatkan banyak kenyamanan karena berada di sekitar keluarga saya. Setiap kali saya berada di sekitar saudara perempuan saya, saya merasa sangat percaya diri. Ini adalah waktu di mana saya tidak memikirkan apa yang dipikirkan orang lain,'' ungkapnya.

Itulah tadi kisah inspiratif dari model Jessica Hart yang tidak pernah malu celah gigi kelincinya. Jika kamu percaya diri, kamu pun tentu bisa mengubah hal yang dilihat orang lain sebagai kekurangan justru menjadi kelebihanmu.