Dewiku.com - Belakangan ini, keratin rambut sedang menjadi buah bibir dalam setiap forum kecantikan. Pembahasan ini juga selalu dibanjiri oleh berbagai opini, lho. So far, banyak yang mengatakan jika perawatan keratin rambut ini bagus dan memuaskan, Namun ada juga yang mengaku kecewa karena nggak sesuai ekspektasi.
Sebenarnya keratin itu apa sih?
Merujuk pada pengetahuan biologi, keratin adalah protein alami yang terdapat pada beberapa bagian tubuh seperti rambut, kuku dan gigi. Pada rambut, keratin terdapat di bagian kutikula. Fungsinya untuk menjaga agar kutikula tetap kuat dan dapat melindungi lapisan inti rambut.
Kandungan keratin pada rambut bisa berkurang karena banyak faktor, salah satunya perawatan rambut yang tidak tepat. Jika rambut kita sering bersinggungan dengan alat styling bersuhu tinggi, protein bernama keratin inilah yang akan mengelupas dan berkurang kandungannya.
Paparan zat kimia saat hair styling juga mempengaruhi kadar keratin dalam rambut kita. Intinya, semakin sering kamu 'mengutak-atik' rambut dengan zat kimia dan alat salon yang bersuhu tinggi, semakin besar juga kemungkinan kamu kehilangan keratin rambut.
Lalu, apa yang akan terjadi jika rambut sudah kekurangan keratin? Tentu saja menjadi rusak dan susah diatur.
Rambut dalam kondisi itulah yang membutuhkan perawatan ekstra dengan keratin. Caranya cukup mudah, helai rambut akan dinutrisi kembali dengan keratin buatan sehingga menjadi lembut dan mudah diatur.
Banyak yang mengatakan jika keratin bisa membuat rambut lurus, padahal kenyataan tidak benar sama sekali. Perawatan rambut dengan keratin hanya mengembalikan rambut pada kondisi awal.
Jadi rambut keriting akan tetap keriting meskipun dirawat dengan keratin, bedanya hanya pada tekstur yang lebih halus dan mudah ditata.
Baca Juga
Sejauh ini belum ada dampak buruk perawatan keratin rambut. Namun, ada beberapa hal yang harus digarisbawahi ketika akan melakukan perawatan ini.
Pertaman, kandungan formalin dalam produk keratin kemasan. Yup, keratin yang ditawarkan di salon-salon merupakan produk jadi siap pakai, sehingga kamu harus mencermati betul kandungan kimia apa saja yang terdapat di dalamnya.
Nggak jarang, kamu akan menemukan kandungan formalin dalam produk keratin kemasan. Sebenarnya, formalin inilah yang berbahaya bagi penggunanya karena dapat memicu alergi, sesak nafas, hingga kanker.
Kedua, reaksi bahan kimia yang diakibatkan saat perawatan keratin juga menimbulkan aroma menyengat yang sangat menusuk hidung. Perlu kamu garis bawahi, tidak semua orang memiliki toleransi yang tinggi terhadap reaksi kimia seperti ini.
Setelah mendapat perawatan keratin, rambut akan menjadi sempurna hingga 3-6 bulan pasca pemakaian dan hal ini seringkali membuat kita abai untuk merawat rambut secara rutin. Hasilnya, pada bulan ke-6 dan seterusnya, rambut akan kembali rusak bahkan bisa lebih parah sebelum dikeratin.
Jadi, meskipun rambut sudah dikeratin dan jadi halus lembut serta mudah diatur, kamu harus tetap merawatnya. Minimal kamu melakukan perawatan rambut rutin dengan menggunakan kondisioner setelah keramas.
Itulah hal-hal yang harus kamu ketahui tentang perawatan keratin rambut. Semoga artikel ini bisa membayar rasa penasaran kalian. Selamat mencoba keratin rambut, Girls!
Tag
Terkini
- Memilih Susu Pertumbuhan Anak: Tips untuk Orang Tua Masa Kini
- Kenapa Cewek Suka Mengingat-Ingat Kesalahan Pasangan? Ini Penjelasannya
- The Club Series: Kuas MUA Sporty-Luxury yang Bikin Makeup Auto Flawless
- Quality Time Ala Keluarga Modern: Nggak Perlu Jauh, yang Penting Bermakna
- Olahraga Makin Hits, Outfit Tetap Santun: Tren Sportwear Modest yang Lagi Naik Daun
- Ketika Kehamilan Datang Tanpa Diminta: Sunyi, Stigma, dan Ruang #SamaSamaAman yang Mesti Kita Ciptakan
- Semakin Dewasa, Circle Makin Kecil: Ternyata Ini Bukan Salah Siapa-Siapa
- Akses Layanan Kesehatan Kelas Dunia, Kini Lebih Dekat untuk Keluarga Indonesia
- Seventh Anniversary, Noera Beauty Rilis Sunscreen Physical dengan Formula Baru yang Inovatif
- Regenerative Beauty: Tren Baru yang Bikin Kulit Glowing Alami Tanpa Kesan 'Diisi'