Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Penyanyi dangdut Via Vallen menjalani pemeriksaan sebagai saksi terkait kasus kosmetik ilegal Polda Jawa Timur, Kamis (20/12/2018) kemarin.
Via Vallen diperiksa tim penyidik selama enam jam terkait keterlibatan dirinya sebagai salah satu artis yang memberikan endorse kosmetik ilegal. Pelantun Sayang ini mengaku tak mengetahui jika produk kosmetik merek Derma Skin Care (DSC) Beauty adalah barang ilegal.
''Jadi saya enggak tahu. Kalau misal saya tahu ilegal dan berbahaya, enggak mungkin saya juga pakai,'' ujar Via Vallen pemeriksaan, seperti dilansir dari Suara.com.
Via Vallen juga mengaku tak mengingat persis awal mengiklankan kosmetik ilegal tersebut. Meski begitu, dia memastikan tak pernah menggunakan produk DSC Beauty.
Baca Juga
''Di-endorse itu, wah lupa saya sudah lama. Saya kan sudah tidak pernah nerima endorse lagi, sekarang sudah setahun,'' ungkap dia.
Sementara itu, Kasubdit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Ditreskrimsus Polda Jatim AKBP Rofiq Ripto Himawan memaparkan, pertanyaan yang diberikan kepada Via Vallen sama seperti dalam pemeriksaan terhadap Nella Kharisma sebelumnya.
''Pertanyaan yang dilayangkan seputar etika penerimaan endorse, dan legalitas produk yang diendorse,'' ucap Rofiq.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, Via Vallen mengaku mendapatkan bayaran sebesar Rp 7 juta untuk satu kali endorse. Jumlah itu berbeda dengan Nella Kharisma yang mengaku hanya menerima honor Rp 1,5 juta hingga Rp 3 juta per minggu.
''Tarif Rp 7 juta. Kalau jawabannya yang bersangkutan (Via Vallen) menerima Rp7 juta yang diterima melalui rekening, sekali endorse,'' kata Rofiq.
Rofiq lalu mengatakan, selain Nella Kharisma dan Via Vallen, dua artis berinisial OR dan NR juga sudah mengonfirmasi kehadirannya untuk diperiksa tim penyidik terkait kasus kosmetik ilegal.
''Kita layangkan kepada OR dan NR. Insya Allah tanggal 3 sama 5 Januari (2019),'' kata dia.
Terkini
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat
- Working Holiday Visa Australia: Tiket Emas untuk Kerja dan Hidup di Luar Negeri