Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Kewajiban untuk memakai helm saat berkendara tentu berlaku juga di negara lain, termasuk India. Namun, sekelompok orang di sana malah kompak mengubur helm sebagai wujud protes terhadap aturan pemerintah.
Dikutip dari India Times, kabar yang cukup membuat gagal paham itu sekarang jadi viral di dunia maya. Grup anti helm muncul dengan nama Helmet Sakti Virodhi Kruti Samit.
Kelompok itu menentang keras peraturan wajib memakai helm yang dikeluarkan pemerintah. Sebagai bukti, mereka menggelar upacara pemakaman helm di sebuah krematorium. Mereka ramai-ramai mengubur helm di bawah pimpinan sang ketua kelompok, Shiv Sena Mahadev Babai pada Rabu (9/1/2019) pekan lalu.
Peraturan tentang kewajiban menggunakan helm di India diatur dalam Undang-Undang Kendaraan Bermotor 1988. Tujuan pun kurang lebih sama seperti di Indonesia, yakni mengurangi kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pengendara motor.
Baca Juga
Sayangnya, hal itu justru mendapat protes dari Helmet Sakti Virodhi Kruti Samit. Aturan terkait dianggap sedikit berlebihan karena banyak pemotor yang berkendara secara hati-hati dan tetap selamat tanpa memakai helm.
''Orang-orang yang selalu berkendara perlahan-lahan akan selamat dari kecelakaan. Oleh karena itu, tidak perlu paksaan memakai helm,'' ujar anggota Helmet Sakti Virodhi Kruti Samit.
Grup anti helm ini juga menentang kewajiban memakai helm dengan alasan kesehatan. Mereka dengan mantapnya berpendapat jika memakai helm dapat menyebabkan kerontokan rambut dan memicu sakit leher.
''Ada banyak pembalap yang mengalami sakit punggung dan leher setelah memakai helm, jelas menunjukkan bahwa penggunaan helm sama sekali tak nyaman,'' tandas mereka.
(Mobimoto.com/Husna Rahmayunita)
Terkini
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat