Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Metode stem cell atau sel punca dipercaya mampu meregenerasi kulit menjadi lebih muda dan mengubah wajah kusam menjadi cerah berseri. Konsep itu sangat lekat dengan tujuan perawatan wajah glass skin.
Sel punca kerap menjadi pilihan utama bagi banyak orang yang ingin menjaga kecantikan kulit mereka. Menariknya, salah satu klinik kecantikan di Jakarta menawarkan metode sel punca bernama Glass Skin, yakni dengan menyuntikkan sel punca domba ke wajah.
Sel punca domba dipilih karena cocok bagi tubuh manusia dan terbukti dapat memberikan efek regenerasi dengan relatif cepat.
''Metode ini dapat membuat muka lebih cerah, meregenerasi kulit dan sudah terlihat hasilnya dari tindakan pertama,'' ungkap Dr. Rocky Chua, dokter estetika di Klinik Derma Pro, Jakarta Barat, seperti dilansir dari Suara.com, Senin, (11/2/2019).
Baca Juga
Rocky memaparkan, sel punca domba dipilih karena metode PRP (Platelet Rich Plasma) yang diambil dari darah diri sendiri dianggap sebagai metode lama.
''Kalau PRP, lihat kondisi sendiri, misal semakin tua kita, maka kualitas darahnya semakin turun. Dan kenapa domba? Karena ilmu pengetahuan berkembang dan penelitian tentang sel punca hewan sudah ada lebih dari 30 tahun lalu,'' ucap Rocky lagi.
Proses tindakan Glass Skin tidak memerlukan waktu lama, hanya sekitar 10 menit. Dokter akan menyuntikkan 6 cc cairan sel punca ke sekitar 50-an titik di wajah atau area lain yang ingin mendapatkan perawatan.
Menurut Rocky, Glass Skin memiliki efek cerah yang menetap cukup lama, bisa sampai enam bulan dan tanpa efek samping yang mengkhawatirkan.
''Paling hanya ruam merah karena efek suntikkan,'' klaim Rocky.
Tertarik mencoba tindakan Glass Skin dengan sel punca domba? Siapkan duit Rp 20 juta untuk satu kali tindakan, ya. (Suara.com/Risna Halidi)
Terkini
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat
- Working Holiday Visa Australia: Tiket Emas untuk Kerja dan Hidup di Luar Negeri