Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Untuk sebagian wanita, menjadi cantik perlu biaya dan usaha. Namun sayangnya, beberapa harus kehilangan nyawa di tengah usahanya menjadi cantik.
Dilansir dari Asia One, seorang wanita agen real estat asal Singapura meninggal pada 13 Maret lalu, tepat beberapa hari setelah mendapat suntikan botox di klinik estetika di Marina Bay.
Wanita berusia 32 tahun itu bernama Lau Li Ting. Ia dilaporkan menderita kejang-kejang dan mengalami serangan jantung tak lama setelah menerima perawatan botox.
Dokternya mencoba menyadarkannya sambil memanggil ambulans. Tetapi pada saat mereka tiba di Singapore General Hospital, dia telah melewatkan 'masa emas' untuk perawatan.
Baca Juga
Kurangnya oksigen ke otak menyebabkan Lau Li Ting jatuh koma. Jantung dan paru-parunya juga mulai gagal. Setelah menghabiskan lima hari untuk bertahan hidup, wanita itu meninggal.
Menurut ayah Lau, dokter dari klinik estetika pergi ke rumah sakit dan meminta maaf kepada keluarganya, mengatakan bahwa putrinya telah menerima suntikan botox pada 8 Maret.
Botox, sebuah neurotoxin, biasanya disuntikkan ke dahi atau di sekitar mata untuk mengurangi munculnya keriput dengan mengendurkan otot-otot di area tersebut.
Dalam kasus yang jarang terjadi, racun dapat menyebar di tubuh dan menyebabkan gejala seperti kelemahan otot, masalah penglihatan dan masalah pernapasan.
Tetapi kasus suntikan botox yang memicu henti jantung belum pernah terjadi. Ahli bedah setempat mengatakan bahwa Lau mungkin memiliki kondisi bawaan yang mungkin menyebabkan jantungnya berhenti memompa.
Tidak dapat memperoleh jawaban yang memuaskan dari klinik, keluarga almarhum mengajukan laporan polisi pada 10 Maret.
Ini bukan kali pertama botox dianggap merenggut nyawa seseorang. November lalu, seorang bankir berusia 52 tahun di Hong Kong meninggal setelah menerima sekitar 16 suntikan botox di klinik bedah plastik.
Wanita penderita asma itu diyakini telah meninggal karena kesulitan bernapas karena "keracunan botox."
Terkini
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Angkat Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?