
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Jika kamu ingin mendapatkan tampilan kuku cantik, tidak harus datang ke salon, lho. Kamu juga bisa membuat nail art sederhana sendiri di rumah dan tentunya pakai cara yang tanpa ribet.
Bahan yang kamu butuhkan hanya dua, yakni kuteks atau cat kuku dan selotip. Kuku cantik dan unik pun bukan lagi sedakar wacana.
Salah satu motif yang paling sederhana adalah simple diagonal. Meski begitu, motif itu dapat membuat kuku kesayanganmu lebih cantik dan indah.

Caranya, tempelkan selotip dengan posisi diagonal atau miring. Oleskan kuteks pada bagian yang tidak tertutup selotip.
Baca Juga
Diamkan sampai kuteks mengering, lalu lepaskan selotipnya. Mudah dan praktis, kan?
Oh, iya. Kamu bisa mengganti selotip dengan plester luka saat mencoba DIY (do it yourself) nail art ini. Biar lebih jelas, coba tonton video tutorial berikut:
Kalau ingin mencoba motif lain, nail art persegi dan segitiga juga cukup simpel. Caranya, gunting selotip agar bentuknya menjadi segitiga atau persegi. Tempelkan di atas kukumu, lalu aplikasikan kuteks pada kuku.
Tunggu sampai mengering, lalu lepaskan selotipnya. Hasilnya bakal oke banget asal kamu melakukannya dengan hati-hati dan teliti. Selamat mencoba!
Terkini
- Vulnerable atau Oversharing? Menakar Batas Cerita Perempuan di Dunia Maya
- Merayakan Cinta Lewat Lagu, KOSTCON 2025 Hadirkan Konser OST K-Drama Pertama dan Terbesar
- Solusi Rambut Sehat dan Berkilau dengan Naturica, Wajib Coba!
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif