
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Royal Ambarrukmo Yogyakarta kembali mengadakan parade fesyen 'Kembang Setaman' untuk kali keempat pada Jumat (12/04/2019). Tidak seperti biasanya, parade fesyen tersebut mengambil lokasi di area Basement.
Kembang Setaman seri ke-4 dengan tajuk LOKATARA ini menampilkan karya dari total 12 desainer yang berasal dari Yogyakarta, Semarang, dan Jakarta. Seperti apa karya mereka? Yuk, simak semuanya di bawah ini!
1. Caroline Rika Winata

Ini adalah cermin kesederhanaan dalam kain katun rami yang dilukis abstrak dan diberi motif Ginkgo Biloba dengan teknik woodblock printing.
Baca Juga
2. Jennifer Ariani Santoso

Edgy dan elegan dengan detail motif puzzle yang membentuk formasi Candi Borobudur. Memakai bahan scuba dan satin dengan dominasi warna oranye serta putih.
3. Nick Djatnika
Menampilkan busana pria dari bahan tenun tangan NTT, tenun tangan Nusa Penida, tenun tangan lurik Krapyak Jogja dan Shibori Jogja.
4. Deny Sylvie Novia
Desain tegas dan sederhana menggunakan material berbahan alami serta daur ulang. Didominasi warna alam dan karat logam.
5. Endarwati
Mempunyai karakter androgini maskulin. Terinspirasi dari pipa-pipa yang ada di pabrik dan para pekerja tambang.
6. Adjie Subing
Mengkombinasikan etnik dan minimalis yang terinspiras dari keindahan budaya Pulau Flores.
7. Darie Gunawan
Siluet tegas menjadi ciri khas. Material katun putih sengaja dipilih demi kenyamanan pemakai di negara tropis dengan sedikit aplikasi batik.
8. Siska Pramintan
Desain futuristik dan gaya sporty kasual. Menggunakan material baby terry, neo print serta tulle streatch ber-glitter.
9. Theo Ridzky
Berkarakter kasual, modern dan edgy. Terinspirasi dari api yang menyala memberi penerangan hidup.
10. Djoko Margono
Mengusung konsep streetwear 90s, membawakan karakter eklektik memanfaatkan material denim, kain parasut dan satin.
11. Ariesanthi
Mengolah bahan shibori dengan sentuhan karakter 'retrofuturistik' yang terinspirasi dari kehidupan pejuang wanita di era industrial masa depan pada film science-fiction.
12. Mucha
Etnik dan unik, Mucha menghadirkan karya industrial dengan basis milenial dalam gelaran Kembang Setaman kali ini. Memadukan bahan tradisional endek dan kain modern untuk anak muda yang dinamis.
Terkini
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi