
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Sebentar lagi sudah memasuki bulan di mana kita harus menahan lapar dan haus. Ternyata puasa tidak hanya menahan lapar dan haus, lho. Puasa juga bisa diaplikasikan untuk perawatan kulit. Itulah yang dimaksud dengan skin fasting.
Sejarah skin fasting sendiri berasal dari Jepang dengan cara tidak menggunakan skincare apapun di wajah selama satu atau dua hari.
Skin fasting akan membantu kulit dalam proses detoksifikasi atau membuang racun ketika kulit sedang dalam masa regenerasi berkala dalam satu bulan sekali.

Namun, untuk melakukan skin fasting, karakter atau jenis kulit kamu harus diperhatikan. Pasalnya, tidak semua kulit bisa melakukan skin fasting.
Baca Juga
Misalnya, jika jenis kulitmu termasuk kategori berminyak, skin fasting malah akan membuat kulit semakin berminyak. Kulit kategori kering pun juga tidak bisa karena akan membuat kulit semakin kering dan berujung rentan iritasi.

Kulit yang cocok untuk melakukan skin fasting adalah kulit normal. Jika kamu memiliki kulit yang termasuk kategori normal, cobalah sesekali melakukan skin fasting. Manfaat skin fasting adalah meminimalisir penggunaan skincare yang mengandung bahan kimia.
Kulitmu juga perlu istirahat dari bahan kimia yang beresiko merusak kulit dan yang paling penting, konsultasikan ke dokter sebelum melakukan skin fasting.
Sebab sangat penting untuk mengetahui kondisi kulitmu sebelum melakukan skin fasting karena tidak semua jenis kulit bisa menjalaninya.
Terkini
- Vulnerable atau Oversharing? Menakar Batas Cerita Perempuan di Dunia Maya
- Merayakan Cinta Lewat Lagu, KOSTCON 2025 Hadirkan Konser OST K-Drama Pertama dan Terbesar
- Solusi Rambut Sehat dan Berkilau dengan Naturica, Wajib Coba!
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif