Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Dolce & Gabbana kembali menuai kontroversi karena meluncurkan tas dengan kata-kata yang dinilai mengandung unsur body shaming. Netizen bahkan bukan hanya menghujat lini fesyen papan atas ini, tapi juga situs belanja TK Maxx yang menjual produk tersebut.
Semua ini bermula dari sebuah tas yang diluncurkan oleh dua perancang kondang mereka, Stefano Gabbana dan Domenico Dolce. Tas tersebut bertuliskan 'I am thin and gorgeous' (saya kurus dan cantik).
Kalimat itu membuat netizen ramai-ramai berkomentar. Mereka mengatakan jika tas itu memojokkan perempuan yang tidak berbadan kurus alias bisa dikategorikan sebagai body shaming.
Dilansir dari Metro, netizen bahkan berpikir terlalu jauh dan mengatakan jika hal itu bisa memicu seseorang untuk mengalami gangguan pola makan.
Baca Juga
"Talk about a possible trigger. In this day and age, things like this should not be on shelves," kata seorang netizen.
"I am thin and gorgeous?? Wow, way to make everyone feel good," komentar yang lainnya.
Bukan cuma Dolce & Gabbana yang menjadi bulan-bulanan netizen. TK Maxx, situs belanja yang menjual produk tersebut juga ikut-ikutan diserang.
Kini, TK Maxx menjual tas model clutch yang dihiasi tulisan bergaya grafiti itu dengan harga diskon, yakni dari 1.890 poundsterling menjadi hanya 699 poundsterling atau sekitar Rp 13 juta.
Kendati begitu, apakah tas body shamming itu didiskon terkait dengan banjir protes dari netizen atau bukan, tak ada yang mengonfirmasi kemungkinan itu. Namun satu hal yang pasti, Dolce & Gabbana tak pernah sepi dari kontroversi.
Sementara ini, Dolce & Gabbana bukan hanya sekali ini menuai kontroversi. Sebelumnya pada November tahun lalu, Dolce & Gabbana juga sempat tersandung isu rasisme karena menampilkan iklan wanita China yang kesusahan mengkonsumsi makanan Italia dengan sumpit.
Terkini
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Anak Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?