Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Situs mode Redbubble menuai kritikan pedas karena menjual rok mini dengan tulisan Arab di atasnya. Bahkan, tulisan 'Allah' ikut tertera di sana.
Para pengguna di Twitter mengatakan bahwa itu benar-benar tidak pantas. Kata-kata yang terpampang di rok mini tersebut jelas-jelas memiliki makna keagamaan yang sangat besar bagi umat Islam.
"Ini sangat bodoh," kata seseorang netizen di Twitter.
Redbubble akhirnya menghilangkan rok mini yang menuai kontroversi itu dari display website mereka. Meski begitu, jejak digitalnya tetap saja tidak dapat hilang begitu saja, terutama di media sosial.
Baca Juga
Situs mode Redbubble memang biasa mengajak para seniman independen berkolaborasi dengan mencetak karya mereka di berbagai produk fesyen.
Sebelum kasus rok mini yang kontroversial ini, tepatnya pada awal bulan Mei, seseorang melihat rok serupa dengan harga berkisar antara £ 25 - £ 28 atau Rp 450 ribu - Rp 500 ribu. Namun, rok mini itu bergambar Golden Temple dan Guru Nanak Dev, pendiri Sikh yang merupakan agama terbesar ketiga di India.
"Apa ini? Ini menyinggung Sikh di seluruh dunia! Beraninya kamu menggunakan tempat tersuci bagi Sikh sebagai mode dan menggunakan wajah Guru Nanak Dev Ji di rok mini," kata seorang pengguna Twitter.
Dilansir dari laman Metro, Redbubble memberikan pernyataan bahwa pihaknya memiliki pedoman konten dan tim khusus yang secara proaktif mencari desain antimainstream.
"Kami juga meninjau umpan balik dari komunitas tentang konten yang berpotensi menyinggung atau tidak pantas, dan mengambil tindakan cepat. Kami memahami dan menghormati sentimen yang diajukan bahwa beberapa desain yang terinspirasi oleh citra religius dan signifikan secara budaya, dapat menyinggung beberapa orang di komunitas Sikh dan Muslim ketika ditempatkan pada produk tertentu," ungkap pihak Redbubble.
Redbubble telah mengambil tindakan dengan menghapus produk berdesain terkait karena menghormati umpan balik dari komunitas. Mereka juga berterima kasih kepada anggota masyarakat yang berbagi perspektif dengan Redbubble. (Suara.com/Dinda Rachmawati)
Terkini
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat