Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Kanye West baru-baru ini berbagi kisah kesuksesan kerajaan sepatunya, Yeezy. Tak puas bermain dari segi desain, rapper ini juga terpikir untuk mengembangkan sneakers yang lebih ramah lingkungan.
Dalam artikel Forbes, ia bilang mempunyai rencana untuk mengembangkan lini sneakers yang dapat terurai secara hayati. Kanye West mengatakan dia sekarang sedang bekerja untuk membuat sneakers yang tidak akan bertahan lama setelah tidak lagi dipakai.
Suami dari Kim Kardashian ini membocorkan mock-up biodegradable berbahan ganggang, yang mana 100 persen materialnya dapat terurai secara alami.
Kanye West mengklaim sepatu itu bakal terurai sepenuhnya dari waktu ke waktu di tempat pembuangan sampah. Bahkan, akan segera terurai dan musnah jika disemprot dengan bakteri jenis tertentu.
Baca Juga
Konsep pemikiran masa depan itu merupakan tambahan dari prototipe Yeezy lain yang baru-baru ini muncul. Sayangnya, belum diketahui jadwal resmi untuk peluncuran produknya.
Seperti diketahui, Yeezy selalu terjual bak kacang rebus. Setiap kali koleksi Yeezy dirilis, seketika itu pula langsung menjadi buruan pencinta sneakers.
Salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap kesuksesan Yeezy adalah fokus Kanye West pada prestise serta kualitas produk, bukan sekadar jumlah penjualan.
Terkini
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi