Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Praktik kecantikan Korea dan Jepang telah mendapatkan popularitas selama beberapa tahun terakhir. Meski demikian, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.
Jika kecantikan Korea memiliki tujuan untuk mencapai "Glass Skin", yakni kulit sebening kaca tanpa cela, Jepang lebih mempopulerkan "Mochi Skin".
Seperti dilansir dari Boldsky, Mochi Skin adalah kulit yang lembut, kenyal dan montok. Tekstur yang mirip dengan kue mochi, kue yang lembut nan montok khas Jepang.
Berbeda dengan rutinitas skincare Korea yang cukup ribet, pendekatan Jepang terhadap perawatan kulit cukup santai.
Baca Juga
Ia tidak percaya pada aplikasi produk yang luas sebagai bagian dari rutinitas perawatan kulit. Sebab, rutinitas skincare Jepang bekerja dengan motto "less is more".
Lantas bagaimana cara mendapatkan "Mochi Skin"?
Pertama, yang perlu dilakukan adalah menerapkan double cleasing meski tidak memakai makeup. Langkah ini penting untuk menghilangkan kotoran, polusi, dan kotoran yang menempel di kulit wajah sepanjang hari.
Kedua, menerapkan lotion wajah. Losion wajah pada dasarnya mengkondisikan wajah dan menyiapkannya untuk langkah-langkah yang harus diikuti. Losion wajah memiliki tekstur yang mirip dengan air dan menghidrasi kulit.
Ketiga, melembapkan wajah. Seperti yang disebutkan di atas, perawatan kulit Jepang besar pada kulit lembut dan kenyal dan itulah yang dilakukan pelembap. Kamu juga bisa menggunakan minyak wajah atau serum alih-alih krim untuk melembapkan wajah.
Keempat, untuk mendapatkan kulit montok dan kenyal, perlu untuk melindungi kulit dari sinar UV matahari. Sehingga, penting untuk menerapkan sunscreen tiap hari meski hari sedang mendung sekalipun.
Terakhir, lakukan ekfoliasi kulit, namun jangan berlebihan. Eksfoliasi terlalu sering dapat merusak kulit dan membuatnya tipis. Fokuslah pada eksfoliasi kulit yang mendalam dan efektif.
Terkini
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Anak Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?