
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Potong rambut tidak menjadi kebiasaan lumrah bagi para wanita di Desa Huan Luo, Guangxi, China. Kabarnya, mereka cuma diperbolehkan memotong rambut sekali seumur hidup.
Dilansir dari Vogue, wanita-wanita itu berasal dari Suku Yao. Mereka diketahui masih memegang upacara tradisional di mana hanya boleh memotong rambut di usia 18 tahun. Setelah itu, rambut dibiarkan panjang dan dikucir dengan kepangan rumit tradisional khas Suku Yao.
Umumnya wanita yang belum menikah membungkus rambut mereka ke dalam kain yang diikat di kepala. Bagi mereka yang sudah menikah, lebih menyukai gaya rambut yang disanggul besar di atas kepala.
Sampai 1980, tradisi rambut panjang di suku Yao masih sangat kental. Bahkan seorang pria yang melihat gadis dengan rambut terurai, mesti dihukum untuk melayani keluarga gadis itu selama tiga tahun.
Baca Juga
Namun kini tradisi itu sudah tidak berlaku lagi meski rambut panjang masih dipertahankan oleh banyak penduduk. Rambut panjang wanita di sana malah menjadi magnet sendiri untuk turis lokal maupun mancanegara.

Tentunya bukan hal mudah merawat rambut sepanjang itu. Ada perawatan khusus yang mereka lakukan, yaitu merendam rambut ke dalam ramuan tradisional, lalu menyisirnya dengan sisir kayu agar ramuan meresap dari ujung hingga akar rambut.
Tujuan perawatan rambut itu tentu saja agar rambut tetap berkilau alami dan tetap hitam pekat, bahkan pada wanita yang sudah tua.
Ramuan samponya terdiri dari beras yang ditumbuk dengan air di dalam pot tanah liat besar, kemudian direbus hingga mendidih. Setelah itu, campur dengan teh bran, akar fleeceflower, dan jahe. Semua bahan diaduk dan dibiarkan terfermentasi di wadah tertutup selama 3-4 hari.
Terkini
- Sering Overthinking atau Menjauh Saat Didekati? Kenali 4 Attachment Style dalam Hubungan Perempuan
- Ketika Perempuan Memilih Diam: Strategi Bertahan atau Bentuk Perlawanan?
- Solusi Rambut Sehat dan Berkilau dengan Naturica, Wajib Coba!
- Vulnerable atau Oversharing? Menakar Batas Cerita Perempuan di Dunia Maya
- Merayakan Cinta Lewat Lagu, KOSTCON 2025 Hadirkan Konser OST K-Drama Pertama dan Terbesar
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial