Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Pamer cincin tunangan setelah dilamar orang tersayang memang seolah sudah lazim dilakukan banyak orang. Namun, bagaimana jika hal itu malah berujung hujatan?
Melansir Daily Star, Rabu (4/3/2020) lalu, seorang wanita yang tidak disebutkan namanya baru-baru ini memamerkan cincin tunangannya. Perhiasan itu tampak dihiasi berlian kecil dan ukiran huruf 'K' pada salah satu sisinya.
Foto cincin itu diunggah di grup Faceboook That’s It, I’m Ring Shaming. Seperti diketahui, grup tersebut biasanya memang menjadi wadah banyak orang untuk menghujat sesuatu.
"Menurutmu?" tulis wanita ini sambil menyertakan emoji muntah.
Baca Juga
Tidak perlu menunggu lama, unggahan wanita ini segera mendapatkan komentar beragam dari warganet. Kebanyakan bilang kalau penampakan cincin berlian itu terlalu simpel, bahkan tak semestinya dipamerkan.
"Tampak murahan," komentar salah satu anggota grup Facebook itu.
Ada juga warganet yang menyidir dengan menuliskan, "Ini adalah sampah yang mengerikan dan saya menginginkannya."
Meski demikian, tidak semua orang melontarkan komentar buruk. Ada juga yang masih mencoba melihat dari sisi positifnya.
"Ini bukan yang terburuk, tapi ini sangat sederhana," komentar seorang warganet mencoba bijak.
Wah, apakah cincin tunangan mesti selalu tampak mewah dan mahal? Siapa tahu ada yang suka desain sederhana, lho.
Terkini
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi