Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Penuaan dini menjadi masalah kulit yang ditakuti banya orang. Namun, sebenarnya sudah ada banyak cara untuk mengatasinya.
Menjadi tua memang merupakan hal niscaya bagi semua mahluk yang hidup di muka bumi. Hanya saja, walaupun proses ini tak bisa dihindari, penuaan sesungguhnya dapat ditunda.
Hal tersebut diungkapkan oleh dokter estetika dan anti-aging, dr. Olivia Julita, M.Biomed.
"Menjadi tua adalah hal yang tak bisa kita hindari. Tapi, menua sebelum waktunya bisa saja terjadi pada kita karena kebiasaan buruk yang tak kita sadari," ucap dokter sekaligus owner Limonia Beauty Center di Bandar Lampung.
Baca Juga
-
Awas Gagal! Simak Dulu Tips Berikut sebelum Potong Rambut di Rumah Aja
-
Ngeri! Tertusuk saat Manikur, Wanita Ini Kehilangan Setengah Jarinya
-
4 Potret Cantiknya Mutia Ayu, Cuma Pakai Makeup Tipis Natural
-
Jerawat Datang Mengganggu saat Hanya di Rumah Aja, Berikut 6 Penyebabnya
-
Saran Netizen +62 agar Kulit Makin Glowing, Awas Bikin Emosi!
-
Bagai Vampir, Begini Cantiknya Sophia Latjuba di Foto Lawas 30 Tahun Silam
Menurut Olivia, ada banyak kebiasaan sehari-hari yang membuat kita menua sebelum waktunya. Hal semacam ini seringkali berdampak berat pada fisik dan membuat kita tampak lebih tua dari usia sesungguhnya.
Penyebab penuaan dini, terutama pada kulit, ditentukan faktor dari luar maupun dalam.
Faktor dari luar misalnya polusi udara, asap rokok, radiasi sinar ultraviolet, kosmetik berbahaya, dan obat-obatan tertentu. Sedangkan faktor dari dalam antara lain faktor genetik, hormonal, stress, pola makan yang tidak baik, serta pola tidur yang kurang teratur.
"Kulit merupakan area yang luas dan paling luar dari tubuh kita sehingga kulit menjadi indikator tanda penuaan yang paling mudah dilihat, misalnya kulit kering, keriput, flek (hiperpigmentasi), dan lainnya," papar dokter lulusan S2 Pasca Sarjana Biomedik kekhususan Anti Aging Medicine di Universitas Udayana, Bali, tersebut.
Oleh karenanya, Olivia menyoroti bagaimana banyak orang yang terjebak dalam kemelut efek samping jangka panjang akibat penggunaan produk kulit atau kosmetik yang mengandung bahan berbahaya.
"Produk dengan bahan berbahaya dapat mengakibatkan efek samping yang buruk pada pemakainya dan janin yang dikandung bila digunakan pada saat kehamilan," ungkapnya.
Maka dari itu, melalui bidang keahliannya dalam dunia estetika, Olivia membagikan ilmu yang dimiliki untuk melindungi perempuan Indonesia dan generasi penerus bangsa agar terhindar dari efek samping penggunaan produk-produk berbahaya.
"Saya konsisten untuk terus mengedukasi pasien saya, baik perempuan ataupun laki-laki, remaja ataupun dewasa untuk selalu menggunakan produk yang aman. Apabila semua perempuan Indonesia sadar akan akibat buruk penggunaan bahan berbahaya tersebut dan menghentikannya, maka saya percaya tidak ada produsen dari produk kosmetik berbahaya lagi ke depannya," tuturnya. (Risna Halidi)
Terkini
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Anak Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?