Kamis, 13 Februari 2025
Rima Sekarani Imamun Nissa | Amertiya Saraswati : Jum'at, 19 Juni 2020 | 21:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Dewiku.com - Ada banyak tuntutan yang harus dihadapi oleh mereka yang berprofesi sebagai model. Salah satunya, model harus selalu berpenampilan sempurna.

Di Jepang sendiri, model yang terlibat skandal cenderung tidak akan dipilih. Pasalnya, skandal seperti penggunaan obat-obatan terlarang hingga perselingkuhan bisa memberikan kesan negatif.

Karena itulah, belum lama ini sebuah perusahaan di Jepang merilis deretan model virtual perempuan.

Melansir Sora News 24, hal ini dilakukan karena mereka menyadari bahwa model manusia memiliki banyak ketidaksempurnaan.

Agar tak dihantui rasa cemas bahwa model bisa terlibat skandal, perusahaan INAI Model pun meluncurkan sederet model wanita yang dijamin sempurna.

Model Virtual Buatan Jepang (instagram.com/inaimodelofficial)

INAI Model sendiri merupakan singkatan dari ImageNavi AI Model. Kalau diartikan, nama ini berarti "model yang tidak ada".

Lewat INAI Model, para pembuat iklan dijamin bisa mempekerjakan model yang sesuai keinginan.

Untuk menciptakan model virtual ini, INAI Model menyewa beberapa model perempuan sungguhan dan memotret mereka. Lalu, hasil foto bakal diproses menggunakan teknologi AI sehingga tidak lagi mirip dengan foto aslinya.

Foto-foto model ini sendiri bisa dibeli dari laman website ImageNavi dengan harga 20.000 sampai 30.000 yen atau sekitar Rp 2,6 juta sampai Rp 4 juta.

Model Virtual Buatan Jepang (instagram.com/inaimodelofficial)

Walau cuma menyediakan model virtual perempuan dengan kisaran usia 20-an tahun, INAI Model siap untuk menyediakan model dengan rentang umur dan gender beragam.

Selain itu, seseorang juga dapat mengirim potret wajah yang nantinya diubah menggunakan teknologi INAI Model.

Ada syarat khusus untuk menggunakan model-model virtual ini. INAI Model memberikan syarat bahwa produk yang diiklankan tidak boleh kontroversial atau berbau porno.

Meski begitu, ide untuk menciptakan model virtual ini sendiri menerima tanggapan pro kontra dari warganet Jepang.

Pasalnya, fakta bahwa deretan model virtual itu tak benar-benar ada tapi bisa menggantikan peran selebritas masih terasa aneh bagi sebagian besar orang.

BACA SELANJUTNYA

Kisah Pria Model Produk Kecantikan, Dulu Kerap Diejek karena Jerawatan