Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Ratu Elizabeth II sering terlihat memakai kalung mutiara di berbagai kesempatan. Ternyata ada alasan khusus di balik kebiasaan itu.
Dikatakan pengarang buku "The Queen’s Jewels", Leslie Field, kalung mutiara adalah perhiasan tradisional para Ratu sejak ribuan tahun lalu.
"Semakin sering dipakai maka semakin keluar kilaunya," ujar Field kepada People seperti yang Suara.com kutip di Antara, Rabu (5/8/2020) lalu.
Ratu memiliki banyak koleksi kalung mutiara, mulai dari kalung dengan model hanya satu untai sampai enam untai. Salah satunya adalah kalung yang dihadiahkan kepada Ratu Elizabeth saat berkunjung ke Qatar.
Baca Juga
-
Ciptakan Patung dari Rambutnya Sendiri, Wanita Ini Jadi Model Tas Mewah
-
Gara-Gara Kalung, Meghan Markle Rupanya Pernah Dimarahi Staf Kerajaan
-
Pasangan Desainer Buat Tas Daur Ulang, Tak Kalah Modis dengan Tas Mewah!
-
Perhiasan Rp22 Miliar Sengaja Dikubur, Pria Ini Gelar Perburuan Harta Karun
-
Telanjur Sewa Gaun Mewah, Wanita Ini WFH dengan Tampilan Bak Putri
-
Kalung Irene Red Velvet Ini Harganya Rp 3 Miliar, ReVeluv: Level Sultan!
Namun, perhiasan yang paling sering dipakai adalah kalung tiga untai berdesain klasik yang merupakan warisan turun temurun keluarga.
"Kalung itu yang menurutnya pas - dia ingin mengunakan mutiara setiap hari seperti yang dilakukan ibu dan neneknya dahulu," tutur Field.
"Ratu tak akan memakai kalung berlian untuk pergi makan siang acara amal --sudah jadi tradisi kalau seorang wanita mengenakan mutiara di siang hari."
Kalung mutiara sang Ratu Inggris itu mempunyai bentuk yang besar di tengah dan mengecil di pinggir-pinggirnya serta memiliki jepitan berlian. Ratu membuat kalung itu tudak lama setelah naik tahta.
"Itu adalah kalung pilihannya saatamenyampaikan pidato televisi yang langka kepada negara, termasuk di bulan April, di mana dia menawarkan kepastian di tengah krisis virus corona," papar Field.
Ratu Elizabeth kedapatan memakai kalung tersebut pada awal bulan ini ketika dirinya mengikuti pertemuan virtual dengan anggota Angkatan Bersenjata dan upacara Putri Beatrice.
Menurut Field yang juga merupakan mantan editor di majalah Tatler, kecintaan Ratu terhadap mutiara dimulai sejak awal kehidupannya. Itu berkat tradisi keluarga yang dimulai oleh nenek buyutnya, Ratu Victoria.
"Dia memberi setiap putrinya dan cucu perempuan mutiara setiap tahun pada hari ulang tahun mereka sehingga saat mereka menginjak usia 18 tahun, mereka akan memiliki cukup mutiara untuk dijadikan kalung," kata Field menjelaskan.
Ia mencatat bahwa tradisi kerajaan dilanjutkan oleh Ayah Ratu sendiri, Raja George VI. Beliau memberinya untaian platinum tipis yang ditambahkan dua mutiara pada setiap ulang tahun.
Tahun 1935, saat Yobel Perak, sang kakek yakni Raja George V memberikan mutiara kepada Ratu Elizabeth II.
Raja George V memberi Ratu kalung mutiara tiga untai dan saudara perempuannya, Putri Margaret, diberi gaya dua untai. Perhiasan itu mereka kenakan untuk penobatan orangtua mereka di tahun 1937.
"Dia masih seorang gadis kecil, tapi dia ingin kedua putrinya punya kalung mutiara pertama mereka dari kakek."
Bahkan, kini mutiara adalah kado ulang tahun yang istimewa dan sering diberikan sebagai hadiah.
"Mutiara dikaitkan dengan momen-momen yang sangat besar itu," kata pakar perhiasan Claudia Bradby. "Kami menjual banyak hal kepada pengantin wanita, ibu dari para pengantin wanita, ulang tahun yang signifikan, hadiah ulang tahun pernikahan--kalau Anda ingin terlihat cantik, mutiara sangat sempurna."
Sang Ratu sendiri mengenakan mutiara pada hari pernikahannya pada 1947 lalu. Dia memilih desain dua untai nan anggun yang diyakini merupakan dua kalung terpisah dan beberapa mutiara tertua dalam koleksi Ratu.
Sebelumnya, Ratu Elizabeth II mengenakan kalung serupa untuk mengumumkan pertunangannya dengan Pangeran Philip awal tahun itu. (*Risna Halidi)
Terkini
- Fawning: Jebakan Menyenangkan Orang Lain, Sampai Lupa Diri Sendiri
- Overparenting, Jebakan Pola Asuh Orang Tua Zaman Now: Bisa Hambat Kemandirian Anak?
- Sextortion dan Sexploitation: Ketika Privasi Jadi Senjata Pemerasan di Era Digital
- Wifey Material: Ketika Perempuan Dituntut Jadi 'Istri Idaman'
- Nyaman dengan Diri Sendiri Berawal dari Perawatan Tepat Area Kewanitan
- Main Character Syndrome, Ketika Perempuan Merasa Jadi Pusat Semesta
- Go & Glow Fun Run 2025: Tetap Bugar dan Glowing dengan Aktivitas Seru
- Hot Girl Walk: Ketika Perempuan Jadi Lebih Bahagia Cuma Modal Jalan Kaki
- Self Gifting: Bukan Boros, Tapi Bentuk Apresiasi pada Diri Sendiri
- Lebih dari Sekadar Musik, Ada Pesan Pemberdayaan Perempuan dari JENNIE Lewat Album Ruby