Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Beberapa orang mungkin merasa baik-baik saja menggunakan baju baru tanpa dicuci terlebih dahulu. Namun, sebenarnya kebiasaan itu ternyata bisa berefek buruk, salah satunya memicu masalah kulit.
Melansir dari Times of India, mengenakan langsung baju yang baru dibeli dapat meningkatkan risiko terkena masalah kulit. Ada kemungkinan besar pakaian baru menularkan beberapa kuman dan bakteri yang bisa menyebabkan berbagai infeksi kulit.
Pada dasarnya, pakaian yang baru dibuat di pabrik akan dikemas dan dikirim dari satu tempat ke tempat lain melalui berbagai moda transportasi sebelum sampai di toko. Susah untuk melacak dengan tepat di mana kain itu dibuat, disimpan, serta bagaimana cara pengangkutannya.
Dengan begitu, pakaian baru Anda mungkin sudah bersentuhan dengan beberapa patogen dan kuman.
Baca Juga
-
7 Racikan Masker Alami, Bisa Bantu Mengatasi Masalah Kulit Kering di Tangan
-
Ingin Melepas Masker saat Kencan? Kamu Harus Perhatikan 3 Hal Ini
-
Jangan Langsung Dibuang! Ini 5 Tips Memperbaiki Lipstik Patah
-
Wanita Terseksi di Brasil Asuransikan Bokongnya Senilai Rp2,8 Miliar
-
Biar Tetap Intim saat Pandemi, Simak 5 Tips Ciuman Aman Berikut
-
Mau Beli Pembalut Buat Istri, Pria Ini Malah Dituduh Mesum sampai Nangis
Sementara di toko, pakaian bakal dicoba oleh banyak pengunjung. "Anda tidak pernah bisa memastikan berapa banyak orang sebelum Anda mencobanya. Kulit mati dan kuman dari kulit orang lain mungkin saja ada pada pakaian," papar Times of India.
"Ini dapat menyebabkan dermatitis, gatal dan kemerahan," imbuh mereka.
Setidaknya ada berbagai jenis bahan kimia digunakan untuk membuat kain dan mewarnainya. Semua bahan kimia ini dapat menyebabkan gatal dan kemerahan ketika bersentuhan dengan kulit.
Melansir dari Time, Dr. Susan Nedorost, seorang profesor dermatologi di Case Western Reserve University menyatakan bahwa ada kemungkinan Anda terkena penyakit di beberapa hari lalu setelah pakai pakaian baru, seperti kulit kemerahan dan gatal-gatal.
"Saat kita melihat dermatitis kontak dari pakaian, alergennya biasanya berasal dari pewarna kain," ucap Dr. Susan Nedorost.
Dermatitis kontak adalah reaksi alergi terkait sistem kekebalan terhadap alergen yang bersentuhan dengan kulit. Ini menyebabkan beberapa reaksi, misalnya ruam yang muncul beberapa hari setelah paparan.
Nedorost juga mengatakan, berkeringat dan gesekan bisa menyebabkan zat pewarna larut keluar dari pakaian menuju ke kulit. (*Fita Noviana)
Terkini
- Buka Puasa Mewah All You Can Eat Rasa Dunia Cuma Rp425 Ribu di The Sultan Hotel!
- Fawning: Jebakan Menyenangkan Orang Lain, Sampai Lupa Diri Sendiri
- Overparenting, Jebakan Pola Asuh Orang Tua Zaman Now: Bisa Hambat Kemandirian Anak?
- Sextortion dan Sexploitation: Ketika Privasi Jadi Senjata Pemerasan di Era Digital
- Wifey Material: Ketika Perempuan Dituntut Jadi 'Istri Idaman'
- Nyaman dengan Diri Sendiri Berawal dari Perawatan Tepat Area Kewanitan
- Main Character Syndrome, Ketika Perempuan Merasa Jadi Pusat Semesta
- Go & Glow Fun Run 2025: Tetap Bugar dan Glowing dengan Aktivitas Seru
- Hot Girl Walk: Ketika Perempuan Jadi Lebih Bahagia Cuma Modal Jalan Kaki
- Self Gifting: Bukan Boros, Tapi Bentuk Apresiasi pada Diri Sendiri