
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Pada Selasa (29/6/2021) waktu setempat, Kim Kardashian terlihat mengunjungi Vatikan. Ia menikmati tur pribadi bersama supermodel asal Inggris, Kate Moss. Seperti biasa, Kim berbusana seksi dalam kesempatan itu.
Kim nampak mengenakan dress brokat model off-shoulder warna putih dengan potongan kecil di bagian pinggang. Baju ini termasuk koleksi musim gugur dari perancang fesyen Meksiko, Victor Barragan.
Pilihan busana ini dianggap melanggar dress code pengunjung Vatikan. Melansir The Cut, pengunjung Vatikan dilarang mengenakan pakaian yang memperlihatkan lutut, pundak, atau dada.
Pilihan brokat atau renda dengan warna putih juga dianggap mendobrak aturan Vatikan. Baju dengan bahan dan warna tersebut mestinya hanya boleh dipakai ke Vatikan oleh petinggi Katolik.
Baca Juga
-
Cetak Sejarah, Ini Transgender Pertama yang Bakal Ikut Kontes Miss USA
-
Digandrungi Pria Lebih Muda, Model 58 Tahun Ini Ungkap Rahasia Awet Muda
-
Pakai Surat Cinta, Cara Suami Minta Maaf ke Istri Ini Sukses Bikin Baper
-
Lagi Hamil 5 Bulan, Wanita Ini Tetap Jago Banget Menari Tiang
-
Sayang Anak, Gigi Hadid Ingin Wariskan Rahasia Kecantikan Andalannya
-
Azriel Ulang Tahun, Atta Halilintar Bikin Syok Kasih Kado Senilai Rp25 Juta
Seketika Kim Kardashian menjadi bahasan yang hangat di media sosial. Banyak kritik yang disampaikan oleh warganet atas pilihan busana wanita berusia 40 tahun itu.

"Betapa tidak hormatnya Kim Kardashian muncul di Vatikan dengan pakaian seperti itu," celetuk seorang warganet.
"Kalian ingin tahu seberapa jatuhnya peradaban kita? Kim Kardashian mengenakan ini ke Vatikan dan tidak ada yang menghentikannya," imbuh yang lain.
"Di dunia bagian mana pakaian ini dianggap pantas untuk dikenakan saat kunjungan ke Vatikan?" tutur lainnya.
Meski begitu, Vogue melaporkan bahwa sebenarnya ada makna yang terkandung dalam pakaian seksi Kim Kardashian. Hal tersebut disampaikan sendiri oleh Victor Barragan selaku perancang baju tersebut.
"Koleksi ini adalah tentang seksualitas sebagai kekuatan dan perlindungan dari dominasi patriarki yang meluar seperti diterapkan di Brujeria pada abad ke-16 yang mungkin masih beresonansi hari ini," jelas Victor Barragan kepada Vogue.
"Ada rasa pemberdayaan perempuan di seluruh koleksi tersebut. Dicampur dengan pesona nokturnal," pungkas Victor Barragan.
Terkini
- Vulnerable atau Oversharing? Menakar Batas Cerita Perempuan di Dunia Maya
- Merayakan Cinta Lewat Lagu, KOSTCON 2025 Hadirkan Konser OST K-Drama Pertama dan Terbesar
- Solusi Rambut Sehat dan Berkilau dengan Naturica, Wajib Coba!
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif