Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Mayoritas orang Indonesia cenderung masih asing dengan buah kaktus atau dalam bahasa latin disebut opuntia coccinellifera fruit. Padahal, buah ini telah terbukti punya banyak manfaat untuk perawatan kulit, lho.
Jenis tumbuhan yang banyak tumbuh di wilayah gurun ini, jika diekstraksi atau diambil bahan aktifnya, mengandung segudang manfaat untuk perawatan kulit.
Manfaat ekstrak buah kaktus antara lain berfungsi sebagai antiaging, menghidrasi, antimicroba, detoks, hingga meredakan jerawat.
Salah satu ekstrak buah kaktus yang paling sering dipakai untuk skincare adalah jenis opuntia coccinellifera fruit extract.
Baca Juga
-
Ingin MUA Harga Murah, Viral Pengantin Mengaku Cuma Mau Foto Prewedding
-
Pacar Habiskan 6 Jam di Salon, Alasan Pria Ini Setia Menemani Bikin Haru
-
Viral Trik Potong Rambut Pendek Anti Jelek, Tertarik Mencoba?
-
Slay Your Style! 5 Rahasia Wajah Cantik saat WFH maupun Kuliah Online
-
4 Pemahaman Keliru tentang Tabir Surya, Soal SPF 50 hingga Kanker Kulit
-
Dulu Hobi Makan 6 Kali Sehari, Wanita Ini Sekarang Ikut Kontes Kecantikan
Ini karena, opuntia coccinellifera fruit extract dikenal sebagai tanaman yang telah hidup 100 tahun serta telah teruji klinis dan efektif untuk mengatasi masalah kesehatan, dijadikan bahan makanan, hingga masalah kulit wajah.
Ekstra buah kaktus punya kandungan yang lebih kaya akan vitamin C dan ekstra melembapkan. Hidup di area padang pasir yang kering dan gersang, tanaman ini jadi kaya akan komponen untuk menghidrasi atau melembapkan.
Berikut ini, empat manfaat ekstrak buah kaktus untuk kulit, mengutip siaran pers AYSI Skincare.
Menghidrasi dan melembapkan kulit
Kulit rentan mengalami dehidrasi kalau kelembapannya tak terjaga. Menurut dermatologist dr. Ruri Pamela, SpKK, senyawa yang ada dalam opuntia coccinellifera fruit extract atau ekstrak buah kaktus mampu membikin kulit tampak lebih lembab dan kenyal.
Singkatnya, bisa dibilang ekstak buah kaktus sangat cocok digunakan untuk karakter kulit kering.
Meredakan Jerawat
Ekstrak buah kaktus juga dikatakan ampuh untuk meredakan jerawat dan kemerahan atau blemish.
"Berkat kandungan antiinflamasi, ekstrak buah kaktus dapat membantu mengurangi peradangan jerawat sekitar 7 hingga 10 hari," ucap dr. Ruri.
Antiaging atau antipenuaan
Ekstrak buah kaktus mengandung vitamin E dan asam lemak baik yang dibutuhkan sebagai bagian dari stratum corneum atau lapisan kulit atas.
Hasilnya, kandungan ini memperkuat barrier kulit dari pengaruh lingkungan dan membantu menyehatkan kulit, serta menghambat proses aging walau manfaat antioksidan di dalamnya kadang tak terasa perubahannya.
Antiinflamasi atau peradangan
Inflamasi peradangan akibat jerawat jadi masalah umum yang kerap dialami, tapi kandungan antiinflamasi dalam ekstrak buah kaktus bisa menenangkan kulit sehingga bekas jerawat lebih gampang udah hilang.
Namun, pemilik kulit hipersensitif perlu berhati-hati dalam menggunakan skincare mengandung ekstrak buah kaktus. Sebab, bisa menyebabkan alergi akibat komponen dalam kaktus.
"Kulit yang cenderung hipersensitif dan mudah alergi, akan berisiko muncul ruam kemerahan, disertai rasa gatal setelah pemakaian beberapa hari," tutur dr. Ruri. (*Dini Afrianti Efendi)
Terkini
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi