Kamis, 13 Februari 2025
Rima Sekarani Imamun Nissa : Minggu, 26 September 2021 | 18:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Dewiku.com - Adanya pandemi Covid-19 membuat banyak pakar yang memprediksi tren produk makeup seperti lipstik bakal mengalami penurunan drastis. Ini karena banyak orang harus melakukan kegiatan dengan menggunakan masker pelindung yang mana membikin bagian bibir tertutupi.

Namun, bagaimana kenyataan sebenarnya di lapangan? Apakah tren penjualan dan penggunaan lipstik benar-benar menurun?

Nyatanya, asumsi tersebut dibantah Co-Founder sekaligus CMO Social Bella, Chrisanti Indiana. Ia mengatakan tak ada penurunan tren penggunaan lipstik. Hal yang terjadi adalah perubahan gaya makeup.

"Jadi karena trennya berubah lebih ke style-nya, makeup look-nya berbeda, kebutuhannya berbeda," ujar Santi dalam acara peluncuran Mother of Pearl beberapa waktu lalu.

Ilustrasi noda bekas lipstik. (Pixabay/Miroslavik)

Perubahan gaya makeup ini, kata Santi berupa pergeseran jenis produk kosmetik yang banyak dicari beauty enthusiast. Contohnya adalah mencari produk lipstik yang tidak akan menempel di masker.

"Jadi menurut aku, dari yang dilihat, trennya tetap ada tapi cari lipstik yang nontransfer karena pakai masker. Jadi mereka cari produk yang nggak transfer ke masker," ujar Santi.

Semua perubahan gaya makeup ini dikatakan merupakan bentuk adaptasi para beauty enthusiast dengan cara memilih tipe produk makeup.

Sedangkan untuk produk makeup area mata, diakui Santi tren penjualannya cukup naik signifikan. Bagian bibir yang tidak terlihat, pada akhirnya membuat perempuan ingin riasan daerah mata lebih menonjol.

Produk makeup area mata yang banyak dicari antara lain eye brow, mascara, eyeliner, hingga eyeshadow.

"Lalu untuk produk mata, malah naik jauh banget tren penjualannya di Sociolla," ungkap Santi. (*Dini Afrianti Efendi)

BACA SELANJUTNYA

Kim Kardashian Tutupi Wajah Pakai Topeng di Met Gala 2021, Tetap Dandan?